Kamis, 07 Oktober 2010

Materi Diskusi KEMISAN ‘CIPLUKAN’, 4 Januari 2010 PENGARUH MASYARAKAT TERHADAP INDIVIDU DAN PENGARUH INDIVIDU TERHADAP MASYARAKAT

Perkembangan yang terjadi dalam ilmu pengetahuan pada manusia, tidak pernah berhenti dimana manusia itu masih hidup dan berfikir. Masyrakat yang merupkan salah satu objek kajian dalam proses berfikir manusia diantara ilmu pengetahuan yang ada. Dalam sebuah masyarakat, banyak objek yang dikaji. Diantaranya tingkah laku individu (anggota masyarakat), struktur social, perubahan social dan lain sebagainya.

Dalam hal ini kita akan bahas dua pokok permasalahan.
Pertama. Bagaimana pengaruh masyarakat terhadap individu ?. masyarakat dapat dilihat sebagai kekuatan impersonal yang mempengaruhi, mengekang dan menentukan tingkah laku anggota-anggotanya (individu). Pandangan ini dikemukakan oleh tokoh sosiologi Prancis, Emile Durkheim, yaitu masyarakat merupakan suatu kenyataan yang objektif secara sendiri, bebas dari individu-individu yang merupukan anggota-anggotanya. Beliau juga mengatakan, masyarkat bukan hanya sekedar penjumlahan atau terdiri dari individu-individu semata, melain suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar mereka, sehingga menampilkan suatu realita tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.

Keseragaman dalam tingkah laku adalah ditentukan oleh masyarakat, dan keseragaman tersebut dapat menjadi sangat luas jangkauannya. Hal ini dapat digambarkan, misalnya dengan menebak pola tingkah laku seseorang yang belum kita kenal secara pribadi dan hanya semata-mata berdasarkan latar belakang pekerjaan atau pendidikannya. Seorang makelar saham lulusan sekolah tinggi hampir dipastikan memakai suatu jenis pakaian tertentu yang bervariasi sesuai dengan keadaan, tinggal disuatu tipe rumah tertentu. Kita bahkan dapat membuat tebakan tentang dekorasi rumahnya pasti tidak akan ditemukan warna cat dinding yang mencolok. Hampir dapat dipastikan bahwa ia adalah seorang konfrontasi dalam saham politiknya. Sikap terhadap kejahatan pasti keras, dan ia pasti berkeyakinan bahwapada dasarnya manusia adalah jahat dan harus dikendalikan dan dikekang oleh masyarakat. Gambaran demikian merupakan gambaran sterotip. Para ahli sosiologi mendasarkan stereotip pada suatu kegumulan sistematis dari bukti-bukti tentang keseragaman yang diamati, sedangkan sterotip orang awam, didasrkan pada keyakinan-keyaklinan yang belum dibuktikan kebenarannya.

Masyarakat memang mengekang dan memaksa para anggota-anggotanya,masyarakat memberikan dan menentukan peranan pada masing-masing individu. Yakni menjadi suami, pegawai negri, karyawan, guru, penduduk pinggiran kota dan lain sabagainya. Akan tetapi pada umumnya masyarkat tidak tidak dirasakan sebagai sesuatu yang membatasi atau menekan.kita dapat melakukan apa ynag kita inginkan.

Kedua. pengaruh individu terhadap masyarakat. Dari penjelasan diatas kita memperoleh gamabaran tenang individu sebagai makhluk yang ditentuka oleh masyarakat. Namun bagi individu, “masyarakat” hanya ada kalau ia dialami dan dimengerti oleh individu-individu.

Yang menentukan tingkah laku individu individu, bukanlah semata-mata karena pengaruh-pengaruh sosial yang secara langsung membentuk dan memainkan seakan-akan ia sebuah boneka, melainkan, persepsinya dan penafsirannya tentang pengaruh-pengaruh ini. Contohnya, tentara tentara yang ditugaskan di daerah yang sedang mengalami kerusuhan, tidak menanggapi semau kejadian sebagaimana adanya walaupun telah dilantik secara keras untuk menghadapi segala kejadian. Dia akan bereaksi sesuia dengan penafsiran terhadap nilai pentingnya suatu kejadian tersebut.
Cara menafsirkan dunia sosial merupakan penentu dari dari kejadian-kejadian dalam masyarakat. Baik pengaruh masyarakat terhadap individu maupun pengaruh individu terhadap masyarakat. keseragaman dalam tingkah laku individu dapat ditentukan oleh masyarakat. Dan tingkah laku dari individu tersebut dapat ditentukan oleh masyarakat. CPUK-Red.

Bulletin Ciplukan edisi 2
08 Februari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar