Kamis, 07 Oktober 2010

HATI MENJADI SUMBER SEGALA URUSAN

Oleh:
SAIFUL FAJAR
Siswa MA Al-Khairiyah Karangtengah Kelas XI A

Buku merupakan gudangnya informasi, jika kita ingin mendapatkan banyak informasi, maka masuklah kedalam gudangnya. Namun, tidak semua informasi bisa didapat dari buku, karena sering informasi bisa kita dapatkan dari fakta yang nampak oleh mata atau panca indra.

Tapi terlepas dari hal itu, masalah yang akan kita bicarakan adalah “dimanakah peranan ilmu dalam meraih kebahagia’an hidup, dan apakah hanya cukup dengan ilmu saja kebahagia’an hidup itu bisa kita dapatkan…?
Memang sudah menjadi fitrah bagi manusia, kalau mereka ingin mendapatkan hal yang lebih baik dari yang sudah baik, mendapatkan hal yang lebih nikmat dari yang sudah nikmat. Oleh karena itu sudah menjadi sebuah kewajaran bagi manusia jika ia ingin selalu hidup didalam kebahagia’an. Jangankan manusia, yang dianugrahi akal, hewanpun mempunyai hasrat yang sama, INGIN HIDUP DALAM KEBAHAGIAAN. Walaupun, memang kehidupan mereka hanyalah dituntun oleh nafsu, karena memang mereka hanya dianugrahi nafsu.

Berbeda dengan manusia yang di anugrahi akal, yang dengan akal, mereka bisa mempertimbangkan segala sesuatu. Tetapi, anehnya mengapa masih begitu banyak manusia yang hidup dalam keterpurukan…?
Masalah ini memang bukan masalah yang baru dalam kehidupan kita, karena memang masalah inilah yang sering terlintas dalam benak kita. Sekarang pertanyaannya, sudahkah kita menemukan jawabannya…?

Sebut saja Al-Hakim, salah seorang penulis sebuah buku yang ia beri judul “Mata Air Kearifan”. Di dalamnya ia berbicara mengenai masalah kepuasan dan sumber-sumber kebahagiaan dalam menjalani kehidupan yang cukup rumit ini. Tidak sedikit yang ia sampaikan berkenaan dengan kebahagiaan hidup dan kenyamanan hidup.
Hebatnya, ia bukan hanya memberikan solusi, tetapi ia juga mencoba menyingkap sumber-sumber masalah penyebab keterpurukan hidup. Bahasanya yang cukup komunikatif dan penjelasannya yang cukup melebar, mengikat pemahaman pembaca akan masalah yang sedang ia bicarakan.

Perlu anda ketahui, Al-Hakim bukanlah sebuah nama melainkan sebuah gelar yang di berikan para ulama kepadanya. Di juluki al-hakim, karena ia memiliki kemampuan untuk menyelami kedalaman jiwa manusia, serta ia mampu mengetahui sumber-sumber penyakit batinsekaligus pengobatannya. Dan ternyata inilah terapi yang oleh para ‘filsuf etika’ di sebut sebagai Imatah al-dzat wa al-syahawat.

Perlu kita sadari juga bahwa apa yang telah di katakan oleh beliau (al-hakim) di dalam bukunya adalah sebuah fakta yang empiris, bahwa kebahagiaan dan kepuasan serta kenyamanan hidup itu bersumber dari hati. Hati yang kosong akan ilmu tentang kehidupan akan menjai sumber keresahan dan keterkutukan hidup.

Pada bagian ke 12, beliau mengatakan bahwa sebenarnya ilmu-ilmu hidup itu sudah ada di dalam dada manusia, akan tetapi keberadaanya tidak di ketahui oleh hati. Maka hal inilah yang menjadi sebab mengapa kebahagiaan dan kepuasan tidak pernah kita dapatkan dengan maksimal.

MASALAH, memang sudah menjadi salah satu fitrah bagi kehidupan manusia, karena manusia hidup diatas masalah, tanpa masalah mana bisa manusia itu dikatakan hidup. Sesunguhnya yang membuat ia hidup adalah masalah. Masalah itu hadir untuk diselesaikan, bukan untuk diratapi. Berarti yang dibutuhkan manusia saat ini adalah “SEMANGAT”. Semangat untuk menyelesaikan masalah. Dan ternyata, semangat itu sendiri bersumber dari hati. Agar lebih jelas, bagaimanakah penataan hati agar mampu memiliki semangat yang tinggi dalam menghadapi berbagai masalah, Al-hakim telah memberikan wacana yang cukup menarik dan nyaman untuk dibaca. Isi tulisannya ‘menyinggung’ masalah hati.

Hal ini disebabkan cara penyampaiannya yang cukup menyentuh jiwa pembaca, sehingga tulisan ini bisa diterima oleh berbagai kalangan, baik dari kalangan pelajar, maupun para pemikir-pemikir islam dimasa modern ini. Mayoritas mereka menjadikan tulisan Al-hakim ini sebagai tausiyah hati dalam mencari kenyamanan dan kesenangan hidup. Maka oleh karenanya, bagi anda para pencari ketenangan dan kesenangan dalam menjalani kehidupan ini, janganlah anda kesampingkan tulisan Al-hakim ini. Karena ia adalah “AL-Hakim”, arsitektur hati yang handal pada masanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar