Sabtu, 09 Oktober 2010

Catatan Materi Jurnalistik

Dalam peliputan berita, kita sering sekali mengalami kesulitan, di karenakan cara atau teknik yang belum kita kuasai. Tapi tidak sedikit yang beranggapan bahwa menulis berita itu mudah, itu benar sekali kalau kita mengetahui teknik atau caranya.

Berikut adalah cara yang bisa kita lakukan dalam peliputan berita.

1. Observasi

Secara sederhana observasi merupakan pengamatan terhadap realitas social. Ada pengamatan langsung, ada juga pengamatan tak langsung. Seseorang disebut melakukan pengamatan langsung bila ia menyaksikan sebuah peristiwa dengan mata kepalanya sendiri. Pengamatan ini bisa dilakukan dalam waktu yang pendek dan panjang. Pendek artinya, setelah melihat sebuah peristiwa dan mencatat seperlunya, seseorang meninggalkan tempat kejadian untu menulis laporan. Misalnya: peristiwa kecelakaan lalu lintas. Sedangkan panjang berarti seseorang berada di tempat kejadian dalam waktu yang lama. Bahkan ia menulis laporan dari tempat kejadian. Contoh:peristiwa bencana alam. Seseorang disebut melakukan pengamatan tidak langsung bila ia tidak menyaksikan peristiwa yang terjadi, melainkan mendapat keterangan dari orang lain yang menyaksikan peristiwa itu.

2. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara seorang wartawan dengan narasumber untuk mendapatkan data tentang sebuah fenomena. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah:

a. Posisi narasumber dalam wawancara

Posisi narasumber dalam sebuah wawancara adalah ibarat posisi pembeli dalam sebuah transaksi dagang, yaitu sebagai “raja”. Semua keinginan narasumber harus dipenuhi oleh wartawan. Karena itu, sebelum melakukan wawancara, wartawan harus menanyakan keinginan narasumber.

Sebelum itu, wartawan harus memperkenalkan secara langsung jati dirinya dan untuk siapa ia bekerja kepada narasumber. Tahap-tahap ini, menurut prinsip etika jurnalistik yang umum, harus ditempuh oleh setiap wartawan sebelum melakukan wawancara dengan narasumber, terlepas dari narasumber mengetahui cara kerja jurnalisme atau tidak.

Terdapat beberapa hal mendasar yang perlu ditanyakan kepada narasumber, misalnya:
• Apakah narasumber tidak keberatan bila kalimatnya dikutip secara langsung?
• Apakah narasumber tidak berniat namanya dirahasiakan dalam sebagian hasil wawancara?
• Apakah narasumber memiliki keinginan lain yang berkaitan dengan hasil wawancara?

Bila wartawan sudah mengetahui jawaban ketiga pertanyaan ini ditambah dengan keinginan narasumber lain, maka wartawan semaksimal mungkin memenuhi permintaan narasumber atau bisa bernegosiasi terlebih dahulu.

Setelah wawancara selesai, wartawan perlu menanyakan kembali kepada narasumber, apakah narasumber masih setuju dengan kesepakatan yang sudah dibuat? Wartawan juga perlu meyakinkan narasumber bahwa tidak akan terjadi penyesalan di kemudian hari atas segala akibat kesepakatan yang sudah dibuat.

b. Posisi wartawan dalam wawancara

Sebagian besar individu akan merasa sangat senang bila diwawancarai wartawan. Menurut mereka, bila hasil wawancara tersebut disiarkan kepada khalayak, nama mereka juga akan dikenal khalayak.

Lalu, dimana posisi wartawan yang sebenarnya? Kedudukan wartawan adalah penjaga kepentingan umum. Para wartawan berhak mengorek informasi yang berkaitan dengan kepentingan umum dari narasumber. Mereka bebas menanyakan apa saja kepada narasumber untuk menjaga kepentingan umum. Posisi inilah yang menyebabkan mereka mendapat tempat di hati khalayak. Kendati begitu, para wartawan, seperti dinyatakan oleh Jeffrey Olen, harus menghormati keberadaan narasumber. Mereka haurs mengakui bahwa narasumber adalah individu yang bisa berpikir, memiliki alasan untuk berbuat dan mempunyai keinginan-keinginan. Akibatnya, para wartawan harus memperlakukan narasumber sebagai individu yang memiliki wewenang dan bebas mengekspresikan segala keinginannya. Kalau pada satu saat narasumber keberatan hasil wawancaraya disiarkan, maka wartawan harus menghormati keinginan ini dan tidak menyiarkannya.
Menurut para ahli, terdapat tujuh jenis wawancara, yaitu man in the street interview, casual interview, personal interview, news peg interview, telephone interview, question interview dan group interview.

Semua jenis wawancara tersebut di atas akan terlaksana dengan baik bila dipenuhi teknik-teknik berikut:

• Menggunakan daftar pertanyaan yang tersusun baik, yang sudah disiapkan lebih dulu
• Memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan yang ringan
• Mengajukan pertanyaan secara langsung dan tepat
• Tidak malu bertanya bila ada jawaban yang tidak dimengerti dan
• Mengajukan pertanyaan tambahan berdasarkan perkembangan wawancara.

3. Konferensi Pers

Pernyataan yang disampaikan seseorang yang mewakili sebuah lembaga mengenai kegiatannya kepada para wartawan. setiap wartawan memiliki hak yang sama untuk mengajukan pertanyaan kepada orang yang memberikan konferensi pers.

4. Press Release

Bisa diartikan sebagai siaran pers yang dikeluarkan oleh satu lembaga, satu organisasi atau seorang individu secara tertulis untuk para wartawan. Ia mewakili kepentingan lembaga, organisasi atau individu.

KUMPULAN SASTRA PESERTA JURNALISTIK BULLETIN CIPLUKAN

ANTARA AKU DAN TUHANKU

Ketika malam telah berlalu
Dan ketika mentari telah terbit
Aku masih bisa terbangun dari tidur dan mimipiku yang menakutkan

Terima kasih tuhan
Hari ini….
Kau masih berikanku kesempatan
Tuk lanjutkan hidup ini

Tuhan…
Ku berharap kau selalu di hatiku
Tetap luruskan langkahku dan terangi jalanku
Hari ini, esok, dan seterusnya
Ku berharap kau selalu di
bersamaku

ma’afkan aku tuhan,,,!
Atas semua dosa-dosaku
Atas lalainya aku dengan perintahmu
Atas ingkarnya aku dengan semua
nikmatmu
Ku berharap ku tak akan pernah jaau darimu tuhan..!


—BIZA Redaksi


CERITA JENAKA : "ANIMISYOU-ANIMISME"

Suatu saat, ketika sedang belajar sejarah di dalam kelas, ada seorang siswa yang sedang mengobrol dengan teman sebangkunya, mereka berdua asyik ngobrol, mereka tidak mendengarkan apa yang sedang pak guru jelaskan.

Pada saat itu pak guru sedang menerangkan animisme dan dinamisme, tetapi mereka tetap saja ngobrol, dan tidak menghiraukan apa yang di ucapkan oleh gurunya. Akan tetapi diam-diam pak guru memperhatikan siswa yang sedang mengobrol itu, tapi pak guru tidak menegurnya dan membiarkan saja mereka ngobrol dengan asyiknya.

Setelah selesai menjelaskan materi tersebut, pak guru menunjuk dari salah satu yang mengobrol tadi, dan pak guru memberikan pertanyaan kepadanya, Tanya pak guru “tadi saya ngejelasin apa ? “ anak itu diam sembari celangak celinguk kekanan dan kekiri, salah satu temenya ngasih tau jawabanya dengan bisik-bisik, lalu ia menjawab dengan PD nya “ANIMIS YOU pak “

Semua siswa pun menertawakanya, dan semenjak saat itu dia di juluki sebagai ANIMIS YOU…!

—GAPLEK Redaksi


Pantun

Buat apa barang antik
Kalau tidak ada harganya

Buat apa wanita cantik
Kalau tidak ada imanya

Jangan menulis di atas kaca
Menulislah di atas meja

Jangan menangis karena cinta
Menangislah karena dosa

—-BIZA & CORET Redaksi


Tebak tebakan lucu

Kopi apa yang membuat kamu mikir…?
——KOPIkir aja sendiri….!!!!

Kenapa anak kodok sukanya lompat-lompat…..?
——-Namanya juga anak-anak pasti sukanya lompat-lompa…!!\

Masuk tanda seru, keluar tanda Tanya…?
——orang lagi NGUPIL, gak percaya, buktiin aja sendiri…””

—-BINTANG Redaksi

Jumat, 08 Oktober 2010

Dalam pelatihan jurnalistik kemarin tanggal 07 Maret 2010, panitia membagi peserta kedalam 4 kelompok. Dari keempat kelompok tersebut merupakan 4 tim redaksi. Yaitu BINTANG, GAPLEK, BIZA dan CORET. Semuanya memiliki visi dan orientasi masing-masing.
Diawal pembicaraan kali ini mari kita telusuri ada apa didalam BINTANG ?, kenapa harus BINTANG ?.

BINTANG merupakan akronim (kepanjangan) dari Berkarya Imajinatif Tanggap Dan Terang). Redaksi ini beranggotakan Ana lutfiyah, Yuli elisah, Maryunah, Muhayati nufus, Susi susanti, Selawati, Irfan, Fatilah, Hermawati, Amaliyah, dan Ferdian. Menurut salah satu anggota dari redaksi BINTANG mengatakan “ kami menggunakan kata BINTANG sebagai nama redaksi karena dilatarbelakangi oleh cita-cita kami yang setinggi bintang diangkasa. Artinya kami memiliki impian bahwa tulisan-tulisan yang ada dalam bulletin kami bisa dibaca oleh semua orang dan menjadi suatu kebutuhan”. “Dan bintang juga mempunyai cahaya sendiri. Bukan hanya sebagai suatua kebutuhan semata tapi semoga tulisan-tulisannya bisa ‘menyinari’ intelektual pembaca”. Imbuh salah seorang anggota lainnya.

Dalam buletin ini terdapat berbagai macam kolom. Seperti kolom ilmiah, sastra dan juga berita. Dikolom pertama ada Curhat yang diisi oleh salah satu anggota buletin BINTANG. Dalam curhatnya itu dia mengatakan bhawa pada mulanya dia merasa kesala mengikuti kegiatan pelatihan jurnalistik, karena acaranya molor. Tapi setelah acaranya berjalan, dia merasa senang sekali.

Dikolom kedua ada berita tentang pelaksanaan UTS. Yang memberitakan keluhan-keluhan dari para siswa/I karena ada beberapa mata pelajaran yang jarang diajarkan oleh guru bidangnya. Sehingga para siswa/I mengalami kesulitan dalam menjawab soal UTS. Dikolom yang lain juga ada berita tentang Baitul Hikmah yang konon katanya tidak mempunyai tempat yang memadai. Terakhir, ada kolom yang memuat berbagai macam karya satra.


Selanjutnya ada redaksi CORET (celoteh remaja terampil ), makna filosofis buletin coret adalah bahwa ketika seseorang hendak menulis atau pun menggambar, pasti bermula dari coret-coret dulu.

Celoteh remaja terampil artinya kumpulan karya–karya tulis remaja yang terampil. Redaksi ini di pelopori oleh saudara fahruroji, dan beranggotakan taufiq, fatullah, ro’yatul aini, hudana, madurip, anisa, senimah, solihin, suheerman, maman, dan siti awaliyah.

Dalam meliput berita, redaksi CORET langsung terjun ke sebuah perkampungan, yaitu di lingkungan pabean, redaksi CORET meliput tentang peringatan maulid nabi Muhammad di kampong tersebut, Yang kebetulan di laksanakan pada hari itu.

Dari hasil liputan redaksi CORET, dalam memperingati maulid nabi SAW kampung pabean menggunakan cara yang berbeda dengan biasanya, jika biasanya mengadakan dzikir dan membuat Panjang, maka kali ini hanya mengadakan tausiyah atau cerama agama saja, karna kondisi masyarakat pabean yang tidak siap, khususnya di bidang materil. Akan tetapi meskipun begitu tidak sedikitpun mengurangi makana dalam memperingatan tersebut, yaitu meneladani prilaku atau perbuatan rosululaoh SAW.

Sedangkan dalam kolom-kolom yang lain redaksi CORET memuat Cerpen, kumpulan puisi, dan karikatur hasil corat-coret buletin CORET.

Banyak sekali hal-hal yang menarik dari kegiatan ini, karena disamping kita mendapat materi jurnal, kita juga bisa melakukan perakperaktek.

edisi 5

CIPLUKAN ADAKAN PELATIHAN JURNALISTIK PELIPUTAN DAN PENULISAN BERITA

Minggu, 07 Maret 2010.
Redaksi CIPLUKAN telah melaksanakan kegiatan pelatihan jurnalistik yang bertemakan “Menggali dan Meningkatkan Potensi Jurnalistik: Peliputan dan Penulisan Berita”. Meskipun baru berumur satu bulan lebih tapi sudah mampu mengadakan kegiatan pelatihan tersebut.

Sulitnya mendapatkan sumber tulisan merupakan salah satu alasan yang melatar belakangi bulletin CIPLUKAN mengadakan kegiatan jurnalistik. Karena bulletin ini merupakan media siswa yang menitik beratkan siswa/i untuk menyampaikan tulisan-tulisan mereka. Hal ini disampaikan oleh bapak Ayatullah, S.Hum. Selaku penasehat redaksi CIPLUKAN ketika memberikan sambutan pada pembukaan acara.

Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari yang diisi dengan pemberian materi, simulasi dan refleksi. Pemateri pelatihan ini bekerjasama dengan Banten Raya Post. Pemberian materi kurang lebih 2 jam. Peserta cukup antusias menaggapi materi yang diberikan, bahkan dalam simulasi, perserta sudah mampu membuat buletin sendiri. “Ternyata banyak potensi ynag terpendalam dalam diri siswa/i. ujar pimpinan redaksi CIPLUKAN fahruroji.

peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan mendapatkan 1 eksemplar koran. Yang didalamnya sudah termuat berita tentang pelatihan jurnalistik. “ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi saya yang mengikuti kegiatan ini, Karena saya masuk koran”. Ucap Ferdi, salah seorang peserta pelatihan jurnalistik.

Acapkali Kepala Madrasah Aliyah AL-Khairiyah Karangtengah memberikan sambutan selalu menantang kepada seluruh siswa/i untuk berkarya dalam berbagai bidang. Dalam hal ini bidang tulis menulis. Semua itu merupakan motivasi bagi para siswa untuk selalu berfikir maju demi harumnya nama Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Karangtengah.

Lebih lanjut buletin CIPLUKAN merencanakan untuk menerbitkan buletinnya ke luar sekolah apabila ini sudah berjalan lancar disekolah dan sudah mapan dari segi tulisannya. “Semua itu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak terutama pihak sekolah yang membiayai semua ini dan juga dukungan para siswa/I sebagai distributor tulisan”.kata pimpinan redaksi CIPLUKAN. (CPUK Red.)

Edisi 5
08 Maret 2010

Bila Ia Ada Di Sini

Bial ia ada di
Jakarta dan sekolahku tak akan pernah kbanjiran karena ulah mereka yang tak cinta lingkungan
Padahal ia mengatakan
“Anaa Dhofatu minal Iman”

Bila ia ada di sini
Pergantian masehi
Takan pernah terjadi
Dengan hura-hura yang tak jelas dan tak berarti

Sejatinya,
Menorehkan yang terbaik
Dari yang jelek
Menorehkan yang paling terang
Dari yang gelap

Bila ia ada di sini
Manusia,
akan jauh lebih bijak
Sikapi moderenisasi tanpa salah arti

Sadarkah kita..??
Kita bak kehilangan mata untuk melihat, dan hati untuk merasa
Kala ia pergi, kita bak berjalan serupa pasukan perang
Yang di giring ke lembah kehancuran

Bila ia ada di sini
Negriku akan jauh lebih damai,
Manis, dan tersenyum indah
Yah…,engkaulah engkaulah sang suri tauladan
“MUHAMMAD”
Sang utusan Tuhan

—-Ika Mudrika

edisi 4
22 Februari 2010

Renungan Hati: DALAM MENGENANGMU “MUHAMMAD”

Ya rosul, bulan ini adalah bulan di mana engkau di lahirkan
Bulan ini ribuan umat muslim merayakan kelahiran seseorang yang membuat perubahan besar dalam sejarah peradaban umat manusia, ada yang dengan cara berdikir, memujimu sepanjang hari dll.

Ya rosul, engkau memang Pantas di puji, karena engkau memang suri tauladan yang baik, seorang pemimpin yang bijaksana

Aku ingin sekali memujimu dengan menuliskan berbait-bait puisi atau sya’ir-sya’ir yang indah untukmu, namun, aku tidak ahli dalam membuat sy’ir atau puisi. Hanya selawat dan selawat atasmu yang mampunku lakukan untuk mengenangmu.

Hatiku sedih, karna aku yang mengaku-ngaku umatmu ini tidak menjalankan syari’at-syari’at yang kau ajarkan. Tidak menjadi pemimpin yang bijaksana, atau pun berprilakumlembut sepertimu.

Aku hanya bisa berharap, semoga safaat darimu akan hadir kepadaku di ahirat kelak.

“AKU RINDU PADAMU”


—-Ferdian

Pertemuan Terakhir

Sang fajar telah tertidur
Burung-burung telah kembali
Hembusan angin malam yang halus
Nyanyian burung gagak diatas malam
Buatku takut dan bertanya
“Ada apa ini ?”
“Apa ynag akan terjadi ?”.
Hatiku resah dan gundah

27 Februari 2009, jum’at malam
Ketika itu kami masih bersenda gurau
Ketika itu kami shalat berjama’ah
Ketika itu ia lantunkan ayat suci
Ketika itu ia masih memlukku

Tepat pukul 21.00 ia tertidur
Ku bahagia melihat ia tertidur dengan tenang
Ku kira ia tidur ternyata itu buka tidur biasa
Itu sebuah pertanda ia telah pergi bersama sang pencipta

Ku coba bangunkan ia
Tapi tetap ia tertidur
Ku hanya meteskan air mata
Ku memanggilnya “mama, mama, mama”
Jangan tinggalkan kami

Adikku bertanya “kak, kemana mama. Ada apa dengan mama”
Mama telah pergi bersama sang pencipta

Kini tiada lagi kasih sayangnya
Tiada lagi tutur kata yang lembut
Tiada lagi lantunan ayat suci darinya
Tiada lagi senda guraunya

Kini ku jalanni hidup tanpa mama
Seyumku hanya senyum dusta
Sungguh hati ini amat luka
Menangis batin setiap saat
Ya Allah, ampuni dosa-dosa mama
Berikan cahya terang dialamnya
Tegarkan kami yang ditinggalkannya

—-Susilawati (Siswa Kelas XI A MA Al-Khairiyah Karangtengah)
edisi 4
22 Februari 2010

RESENSI BUKU: "Gagal Vs Sukses"

Oleh Kurtubi

Judul buku
Kamu juga bisa gagal

Penulis
Luqman Haqani

Penerbit
Pustaka Ulumuddin

Halaman
112 hal


Kegagalan, mungkin tak asing lagi dalam kehidupan kita. Setiap insan pasti akan menjumpainya, tidak pandang bulu atau suku, ras dan keturunan. Baik dari kalangan birokrat maupun rakyat jelata sekalipun, membincangkan kegagalan sama halnya dengan membincangkan tentang hidup manusia. Kegagalan bagi manusia, merupakan dari proses hidup. Tak ada manusia yang hidup didunia ini yang tidak pernah mengalami kegagalan. Bahkan, para Nabi Allah swt sekalipun, juga orang-orang terampil, jenius, kaya, berkuasa dan sebagainya.

Perlu diingat bahwa kegagalan tidak memandang status social, apalagi nama dan keturunan. Kita ambil contohnya. Seorang pemimpin yang merasa mampu untuk membawa rakyat/masyarakat kearah yang lebih stabil, dan ternyata pemimpin itu dinilai tak berhasil/gagal maka dengan serta merta masyarakat akan mencemoohkannya. Kita tengok kronologi 28 Januari 2010 silam. Bertepatan dengan 100 hari sejak dilantiknya presiden SBY dan Wapres Boudiono, para demonstran dari berbagai kalangan turun kejalan menyampaikan orasinya dan menggembor-gemborkan kegagalan SBY, dalam program 100 hari masa kepemimpinanya. Ironisnya para demonstran yang membawa seekor karbau tertempel foto SBY dikepalanya, yang dinamai ”SiBuYa”. Respon SBY sendiri, ketika pertemuan dengan para gubernur dan para kabinetnya di Cipanas minggu silam, menafsirkan kerbau yang diidentikkan dengan dirinya berbadan gemuk, malas bekerja dll. Kegagalan tidak memandang jabatan, profesi dan sebagainya.

Jika kita membincangkan tentang kesuksesan, tidak semudah dengan membincangkan kegagalan. Kesuksesan belum tentu menjadi bagian hidup setiap orang. ”Lukman Haqani” Memaparkan dalam bukunya (Kamu Juga Bisa Gagal). Sukses sejati sebenarnya adalah orang yang berhasil mengenal Allah, berani taat kepada Allah, dan berhasil menjauhi segala larangan-Nya. Orang yang sukses termasuk orang yang tau atau mengerti akan dirinya. Setelah tau akan dirinya, maka ia akan mengenal Allah. Di jelaskan dalam satu keterangan; Ta’limu ta’lim (kitab kuning)

”من عرف نفسه فقد عرف رٌبه ”

”Barangsiapa mengenal dirinya sendiri, sesungguhnya ia akan mengenal Tuhanya.”
Betapa bernilai ketika sukses duniawi diperoleh seiiring ketaatan kita kepada Allah swt.

Ilmuan mengatakan; ”orang sukses adalah orang yang menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemaren”. Orang sukses, harus punya prinsip di antaranya penuh percaya diri.Contohnya: Saya pasti bisa!! Saya adalah penentu dari hidup saya sendiri, tidak ada orang yang boleh menentukan hidup saya. Saya bisa belajar dari kegagalan/kesalahan, Kesalahan ini sungguh menjadi pelajaran yang sangat berharga, karena membantu saya memahami tantangan. Orang sukses adalah orang yang bisa bangun dari keterpurukan membuang jauh rasa depresi, menyimpan rapat-rapat dalam peti kehidupan hati. Kenangan masa lalu yang selalu menjadikan jiwa kita berjiwa Inferior (Bermutu rendah) setiap melakukan sesuatu selalu dibentengi dengan perasaan rendah diri, was-was, takut dan sebagainya. Bahkan prestasi yang kita raih, dalam batinya ia menentang karena bukan dari usahanya melainkan hasil bantuan orang lain. Inilah fenomena Inferio,. yang terus menjamur dan bahkan membudaya pada generasi-generasi. Selanjutnya, hal ini bukan penemuan baru di dunia pendidikan. Jangan pernah menjadikan hidup kita terperangkap dalam kehinaan, buang jauh perasaan yang terus menghalang-halangi kita dalam meniti karier dan meraih kesuksesan.

Bulletin Ciplukan Edisi 4
22 Februari 2010

Maulid Nabi SAW Ajaran dan Penerapan

Oleh: Ahyani

Kini bulan Rabiul awal telah datang. Bulan dimana nabi junjungan kita, nabi Muhammad di lahirkan, dan kaum muslimin merayakannya. Sa’at itulah kecintaan pada nabi Muhammad SAW di tunjukan dan segala kisah hidupnya di ceritakan, untuk di teladani oleh sekian banyak umat manusia.

Siapakah yang tidak kenal beliau, beliau adalah orang nomor satu yang paling berpengaruh di dunia. Nabi Muhammad adalah sosok yang paling berpengaruh dalam aspek kehidupan masyarakat. Beliau tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga mengajarkan politik, ekonomi dan pergaulan dalam masyarakat.

Tapi, 14 abad yang silam, nabi yang amat kita cintai telah di panggil oleh Allah SWT. Karena beliau juga manusia biasa yang pasti akan mengalami kematian. “Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian”. Beliau sangat cinta kepada umatnya, itu di buktikan ketika saat maut akan menjemput beliau. Beliau berkata, ”umatku, umatku, umatku”. Pertanyaanya ”sudahkah kita mencintai beliau seperti beliau mencintai kita selaku umatnya?

Memperingati maulid nabi merupakan salah satu bentuk kecintaan kita terhadap beliau. Apakah sebenarnya makna dari peringatan maulid itu sendiri ?
Apakah dengan mengadakan berkatan, membuat panjang, tabligh akbar, dzikiran, sminar dan lain sebagainya. Apakah itu maknanya ?

Ini semua tergantung dari sudut pandang masing-masing orang yang memaknainya.Makna yang sebenarnya dari peringatan maulid itu sendiri, kita perhatikan firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang artinya ”sungguh telah ada pada diri Rosululloh itu suri tauladan yang baik bagimu”. Berdasarkan ayat diatas, jeals bahwa meneladani ajaran dan tindak tanduk beliau merupakan makna dari peringatan maulid. Tetapi, ironisnya sekarang banyak yang memperingati maulid hanya sekedar ceremonial belaka. Mereka memperingati maulid tetapi ajaran nabi muhammmad SAW tidak mereka laksanakan. Tak perlu jauh-jauh memberikan contohnya. Masalah kebersihan saja kita lihat disekitar kita, sampah berserakan dimana-mana tapi sikap yang kita tunjukkan adalah sikap acuh tak acuh, masa bodoh dengan keadaan tersebut. Bukankah kita sudah mengetahui hadits Nabi yang mengatakan bahwa ”kebersihan itu sebagian dari pada iman”. Ini adalah salah satu ajaran dari beliau yang sangat cinta terhadap kebersihan, karena dari lingkungan yang bersih akan tercipta lingkungan yang sehat.
Dalam hadits lain Rasulullah bersabda yang artinya ” islam itu agama yang suci, maka bersucilah. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang suci”.

Apalah artinya kita merayakan maulid Nabi, sedangkan ajaran rasulullah tidak kita terapkan. Apabila kita mengaku umat Rasulullah dan ingin diakui Rasul sebagai umatnya maka jalankanlah sunnahnya dalam kehidupan sehari-hari. Karena apabila kita tidak menjalankan sunnahnya maka kita tidak termasuk umatnya. Bukankah kita mengharapkan syafa’at dari beliau di akhirat kelak. Oleh karena itu, marilah kita jalankan ajaran beliau agar kita memperoleh syafa’atnya.(CPUK.red).

”Muhammad kekasih Allah swt, syafa’atnya selalu diharapkan dihari yang sangat mencekam,hari kiamat yang menakutkan”.( Kitab Burdha ).

Penulis adalah Siswa kelas X A

Bulletin Ciplukan Edisi 4
22 Februari 2010

Kritik Itu Pahit Tapi Nikmat

Didalam menjalani hidup ini, kita tidak akan terlepas dari masalah. Ketika kita dilahirkan pun itu sudah menjadi suatu masalah. Masalah bagi bapak yang harus mencari nafkah lebih dari sbelummya karena dikeluarga kedatangan satu anggota baru. Masalah bagi ibu yang harus mengasuh kita atau juga masalah bagi saudara kandung kita yang merasa terbagi kasih sayang dari orang tua. Walaupun memang itu sudah menjadi hal yang biasa dan bersifat alamiah.

Begitu juga dalam sebuah organisasi yang secara fungsional sebagai penampung masalah. Karena secara pengertian tujuan organisasi adalah untuk memecahkan suatu masalah dan memiliki tujuan tertentu. Jadi jangan heran kalau kita sudah terjun dalam organisasi akan menemukan segudang permasalahan. Nah baru kemudian bagaimana kita bisa memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut.

Sebagai contoh dalam organisasi OSIS (organisasi siswa intra sekolah) yang sudah pasti objek permasalahannya adalah siswa dan lingkungan sekolah. Ketika siswa diharuskan disiplin dengan menaati peraturan sekolah, kemungkinan dari pihak dewan guru belum mampu ketika harus mengurusi secara keseluruhan dari sekian siswa yang ada. Maka muncullah organisasi siswa yang sering kita sebut sebagai OSIS (organisasi siswa intra sekolah). Organisasi ini merupakan kepanjangan tangan dari sekolah yang membantu untuk kelancaran KBM.

Dalam perjalanannya sudah pasti akan mengahadapi halangan dan rintangan dan itu bisa kita sebut sebagai masalah. Masalah bukan hanya terletak pada siswa yang bolos, siswa yang terlambat atau pada intinya siswa tidak mengindahkan pada peraturan sekolah saja. Bakat dan kreatifitas siswa yang belum tertampungpun juga merupakan suatu masalah. Makanya temen-temen, jangan pernah lari dari masalah
Karena pelarian kita terhadap masalah, itu akan menjadi masalah juga. Masalah yang ada harus kita hadapi

Perjalanan kiprah OSIS (organisasi siswa intra sekolah) Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Karangtengah pada periode ini tampaknya mengalami perkembangan yang cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan oleh OSIS hampir 50% sudah dan sedang berjalan.

Adapun keritik atau saran tentang kepengurusan osis pada periode ini, itu sangat di perlukan sebagai evaluasi ke depan. Akan tetapi keritiknya harus bersifat membangun, tidak untuk memojokan.

“SAPA GEMILANG SANG SURYA DI PAGI BUTA”

Semalam hujan turun rintik membasahi keringnya tanah bumi
Ayunya merpati di pagi hari menghiasi indahnya bumiku pagi ini
Selamat datang wahai pagi…..
Masihkah kau simpan kenanganku dimasa yang tlah berganti..?
Sudahlah… jangan kau ungkit lagi….

biar kupendam hingga tak dapat kau temui,
Dulu yang kuharap tidaklah kau tepati
tapi kini semoga menjadi awal hariku yang dinanti
Tak putus ku tuk berharap, hingga fajar menemaniku
Yang ada hanya kenangan yang tersisa gelap malam dimataku
Do’a yang telah kupanjatkan kini masih berbekas di bibirku
Tapi hidungku belum mencium wangi harapanku menghampiri.

Tuhan… semuanya adalah harapan
Yang pasti tak ada yang mamiliki
AKU TAU … DAN AKU MENGERTI …
SEGALA YANG HADIR SA’AT INI ADALAH KEPASTIAN YANG TAK DAPAT DIGANTI.

—-Syaiful fajar

Hai Dunia……. Ini aku yang baru lho…….!

Mungkin selama ini aku terlalu larut dalam pergaulan bebas yang hanya mengedepankan kesenangan sesaat, sejenak aku berfikir, apa yang sedang kulakukan ini, nongkrong sambil main gitar, kumpul sama temen2 yang ngga’ jelas tujuannya, sedangkan pelajaran sekolah aku tinggalkan, kegiatan ekskul nggak pernah ikut, terus apa gunanya aku sekolah, apa yang aku dapat dari sekolah, apa yang bisa aku banggakan di hadapan orang tua, sedangkan orangtuaku susah payah, banting tulang untuk membiyayaiku.

Mulai dari situ aku mencoba merubah gaya hidupku, gaya hidup yang membuatku lebih berarti, aku coba ikut ekskul di sekolah, pramuka, PMR, DLL. Ternyata cukup asyik, dan aku mendapat pengetahuan dan pengalaman yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya. Ternyata ada banyak hal kegiatan di dunia ini yang asik akan tetapi penuh dengan makna, Ya ALLAh terima kasih engkau telah menuntunku ke jalan yang baik. AmiiiiiN……..

—FerDiaN

Waktu, Waktu......

Siang, malam. Sore, pagi. Senja, fajar. Tengah malam dan siang bolong. Apakah itu yang disebut waktu?

Hidup, mati. Sempat, sempit. Sehat, sakit. Dunia dan akhirat. Apakah ini yang disebut waktu?

Cepat, lambat dan tepat. Apakah ini yang disebut waktu.

Gerak, diam. Apakah ini yang disebut waktu?

Dalam malam, sore, senja, tengah malam, siang bolong tak ada waktu.

Pada mati, sempit dan sakit juga tak ada waktu.

Dalam lambat, tak ada waktu juga.

Apalagi dalam diam, sama sekali tak punya waktu.

Karangtengah, 25 Januari 2010—anonimus

Kamis, 07 Oktober 2010

Menjadikan Buku sebagai “Kekasih”

Oleh: Ahmad Bahruni
(Siswa Kelas XIIB MA Al-Khairiyah Karangtengah)

Buku merupakan jendela ilmu pengetahuan. Bahkan ada yang mengatakan, bahwa buku adalah gudangnya ilmu pengetahuan. Dan ternyata orang yang bisa mengambil banyak ilmu dari gudangnya itu menurut sebagian kutu buku adalah orang yang bisa menjadi kekasihnya. Akan tetapi, bagaimanakah cara kita menjadi kekasihnya …?

Kalau kita bicara tentang kekasih, penulis memiliki sedikit pengalaman berkenaan dengan kata “kekasih”. Kata yang tak asing dan yang tak jarang terucap dari mulut setiap insane. Kemudian, samakah paham kekasih dalam kedua ruang lingkup tersebut…?

Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi otak dan jiwa. Dengan membaca, cakrawala, wawasan seseorang akan lebih luas. Seseorang yang banyak membaca akan lebih luas pengetahuannya dibandingkan dengan orang yang jarang atau sedikit membaca. Intelektualitas seseorang tidak akan tumbuh sempurna tanpa bahan bacaan sehat yang cukup.

Ketika al-quranulkarim di turunkan, ayat yang pertama kali disampaikan kepada nabi Muhammad SAW adalah surat al-alaq :1-5. Dari ayat ini dapat kita ketahui bahwa hal yang pertama kali Allah SWT perintahkan kepada manusia adalah “MEMBACA”. Belajar yang paling efektif dan memudahkan kita untuk dapat menyerap lebih banyak ilmu adalah ketika kita sudah mulai gemar membaca.

Setiap pelajar membutuhkan kecakapan membaca. Lebih besar kegemaran membaca akan lebih baik baginya. Seseorang yang sudah memiliki kegemaran membaca brarti ia sudah mempunyai bekal untuk menepaki jenjang pendidikan yang lebih tinggi bahkan sangat bermanfaat ketika ia harus belajar disekolah kehidupan. Di sekolah kehidupan inilah kita bisa banyak belajar pelajaran-pelajaran yang tidak pernah kita dapatkan dibangku sekolah.

Buku dapat menjadi panduan belajar dan satu satunya jalan hanya dengan gemar membaca.banyak pengetahuan dan pelajaran hidup yang bisa kita dapat dari buku. Seseorang yang memiliki kegemaran membaca akan lebih banyak mengakses ilmu pengetahuan dan pelajaran-pelajaran hidup, dibandingkan dengan orang yang tidak gemar membaca. Oleh karena itu, penulis menghimbau kepada semua pihak yang belum mempunyai minat baca marilah kita tanamkan sifat gemar membaca, agar kita bisa memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih luas, dan bisa memaknai kehidupan.

Bulletin Ciplukan edisi 3
15 Februari 2010

PERPUSTAKAAN BAITUL HIKMAH JILID II

Nama Baitul Hikmah mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, khususnya bagi orang-orang yang sering membaca sejarah Islam. Sebab nama ini adalah nama perpustakaan besar Islam pada zaman Daulah Abasiyah. Perpustakaan itu dirikan oleh Al-Makmun, khalifah yang sangat cinta terhadap ilmu pengetahuan. Namun kemudian perpustakaan ini di hancurkan oleh serangan bangsa Mongol, sehingga perpustakaan ini sekarang tinggal kenangan manis saja.

Di lingkungan MA Al-Khairiyah Karangtengah, sekarang ada perpustakaan bernama “Baitul Hikmah”. Mungkinkah ini adalah generasi baru dari Baitul Hikmah Al-Makmun? Ataukah memang karena hanya kebetulan dan kesamaan nama saja. Ini penting untuk dipersoalkan, karena penamaan terhadap sesuatu harus dipertanggungjabkan.

Tidak bisa di pungkiri, nama Baitul Hikmah memang di ambil dari nama perpustakaan terbesar dalam Sejarah Islam tersebut. Dengan harapan bisa mengulang kebesaran dan kejayaan perpustakaan tersebut. Sebagaimana Baitul Hikmah Al-Makmun yang dibangun atas rasa cintanya kepada ilmu pengetahuan kemudian terbukti menjelmakan kemajuan pesat peradaban Islam saat itu. Maka, Baitul Hikmah Al-Khairiyah Karangtengah didirikan mengharap keberkahan yang sama dengan Baitul Hikmah-nya Al-Makmun. Dengan belajar dari pengalaman pahitnya, untuk tidak dapat diruntuhkan oleh pihak yang resah dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan kesadaran hikmah.

Berawal dari sumbangan buku dari Departemen Agama, yang sebenarnya bukan untuk yang pertama kalinya. Tetapi, pada sumbangan-sumbangan sebelumnya tidak dimenej dengan baik. Sehingga berlahan namun pasti, buku-buku itu hilang dari rak buku.
Belajar dari pengalaman itu, pada pertengahan 2009, tidak mau mengalami kejadian yang sama, buku-buku kiriman dari Departemen Agama itu mulai di urus dan di menej dengan baik dan di kembangkan menjadi sebuah perpustakaan. Sebab, kalau perpustakaan itu hanya tempat buku saja, tanpa dimenej dengan, tidak ubahnya berfungsi sebagai gudang buku.

Sebenarnya pihak madrasah dari dulu sudah memprogramkan adanya perpustakaan ini, bahkan sudah ada petugas khusus yang di-SK-kan, akan tetapi, entah karena apa, petugas-petugas itu, tidak ada merealisasikannya.

Menurut Bapak Ayatulloh, karena ini sudah merupakan salah satu program kurikulum, maka mulai tahun pelajaran 2009-2010, perpustakaan ini di efektifkan fungsinya dengan melengkapi administrasi-administrasi yang dibutuhkan. Seperti, katalogisasi buku, buku daftar pengunjung, nomor induk buku (daftar koleksi buku), dan pembukuan yang lain. Hasilnya, buku-buku kiriman dari Departemen Agama tidak lagi hilang, malah sebaliknya, bahkan setelah di sosialisasikan, banyak alumni dan para siswa yang menyumbangkan buku sehingga koleksi buku Baitul Hikmah semakin bertambah banyak.

Sampai saat ini, sumbangsih alumni paling banyak diterima dari Anwar Syuaib yang sekarang tercatat sebagai mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebanyak 75 buku.

Semoga perpustakan ini akan menjadi lebih besar, kalau bisa lebih besar dari madrasahnya. Agar bisa memberikan manfaat atau bisa diakses oleh masyarakat umum, khususnya pelajar di Kota Cilegon. Ini penting, karena sejarah membuktikan semua peradaban besar terlahir dari kesadaran membaca dan membukukan pengetahuan untuk kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya.

Bulletin Ciplukan edisi 3
15 Februari 2010

BERBONDONG-BONDONG KE ‘BAITUL HIKMAH’

Selama 1 (satu) semester terakhir ini pengunjung perpustakaan Baitul Hikmah mencapai 883 pengunjung yang setiap harinya diperkirakan lebih dari 10 pengunjung. Koleksi buku yang ada mencapai 216 buku yang terdiri dari (majalah, novel, paket pelajaran, PAI). Buku-buku ini diperoleh dari Departemen Agama, Dewan guru, alumni dan bahkan dari siswa. Menurut Bahruni salah seorang siswa Madrasah Aliyah al-Khairiyah Karangtengah, perpustakaan ini sangat mendukung kelancaran dalam proses belajar siswa. “Ya kalau bisa buku-buku tentang pelajaran disekolah ditambahin lagi, supaya ketika siswa atau siswi mengerjakan tugas makalahnya tidak cari referensi dari luar”.

Minat baca siswa-siswi Madarasah Aliyah al-Khairiyah Karangtengah cukup tinggi. Tapi hal ini tidak sebanding dengan kondisi ruangan yang sempit. Setiap kali siswa atau siswi berkunjung harus berdesak-desakan. Bukan cuma itu, para siswa dan siswi juga mengeluhkan tentang buku yang ada di perpustakaan, karena jumlahnya sedikit, maklum karena Perpustakaan Baitul Hikmah baru berdiri kurang lebih satu tahun.
Namun demikaian, setiap minggunya, berkat antusias dari berbagai pihak, ada saja koleksi baru yang bisa menambah perbendaharaan koleksi buku perpustakaan ini.

Keberadaan Baitul Hikmah sangat penting, sebagai pelengkap materi-materi pelajaran disekolah. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang guru bidang studi PKN Madrasah Aliyah Al-khairiyah Karangtengah ketika diwawancarai oleh tim redaksi CIPLUKAN. “Ada perbedaan dalam diri siswa-siswi setelah adanya Perpustakaan ini dalam segi belajarnya, tapi sampai saat ini kurangnya sosialisasi tentang keberadaan Perpustakaan baitul Hikmah. Padahal bukan hanya siswa yang membutuhkan tetapi dari pihak dewan guru juga mungkin membutuhkannya”. Lanjutnya.

Sementara itu dari pantauan CIPLUKAN, pengunjung perpustakaan ini tidak hanya terbatas siswa Aliyah saja, tetapi juga siswa MTs. Ketika kami konfirmasikan status perpustakaan ini kepada Wakamad Kurikulum Madrasah Aliyah Karangtengah, Bapak Ayatulloh, beliau mengatakan bahwa Perpustakaan Baitul Hikmah, sejak awal dibawah tanggungjawab Kepala Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Karangtengah, dan dilaksanakan di bawah kordinasi Wakamad Kurikulum Aliyah. Urusan pengunjung, setiap orang punya hak untuk mengambil manfaat dari perpustakaan ini, jangankan siswa, guru bahkan masyarakat umum sekalipun.

Ke depan, menurut Kurtubi, pegawai perpustakaan, rencananya perpustakaan ini akan menjadi Perpustakaan bersama Madrasah Al-Khairiyah Karangtengah. Ini merupakan salah satu respon baik dari pihak Pengurus Madrasah (Pengurus Cabang -Red) Al-Khairiyah Karangtengah. terhadap keberadaan Perpustakaan Baitul Hikmah. Hal ini juga dibenarkan oleh Bapak Masnun Satibi, sebagai Sekretaris Pengurus Cabang Al-Khairiyah Karangtengah.

Bulletin Ciplukan edisi 3
15 Februari 2010

HATI MENJADI SUMBER SEGALA URUSAN

Oleh:
SAIFUL FAJAR
Siswa MA Al-Khairiyah Karangtengah Kelas XI A

Buku merupakan gudangnya informasi, jika kita ingin mendapatkan banyak informasi, maka masuklah kedalam gudangnya. Namun, tidak semua informasi bisa didapat dari buku, karena sering informasi bisa kita dapatkan dari fakta yang nampak oleh mata atau panca indra.

Tapi terlepas dari hal itu, masalah yang akan kita bicarakan adalah “dimanakah peranan ilmu dalam meraih kebahagia’an hidup, dan apakah hanya cukup dengan ilmu saja kebahagia’an hidup itu bisa kita dapatkan…?
Memang sudah menjadi fitrah bagi manusia, kalau mereka ingin mendapatkan hal yang lebih baik dari yang sudah baik, mendapatkan hal yang lebih nikmat dari yang sudah nikmat. Oleh karena itu sudah menjadi sebuah kewajaran bagi manusia jika ia ingin selalu hidup didalam kebahagia’an. Jangankan manusia, yang dianugrahi akal, hewanpun mempunyai hasrat yang sama, INGIN HIDUP DALAM KEBAHAGIAAN. Walaupun, memang kehidupan mereka hanyalah dituntun oleh nafsu, karena memang mereka hanya dianugrahi nafsu.

Berbeda dengan manusia yang di anugrahi akal, yang dengan akal, mereka bisa mempertimbangkan segala sesuatu. Tetapi, anehnya mengapa masih begitu banyak manusia yang hidup dalam keterpurukan…?
Masalah ini memang bukan masalah yang baru dalam kehidupan kita, karena memang masalah inilah yang sering terlintas dalam benak kita. Sekarang pertanyaannya, sudahkah kita menemukan jawabannya…?

Sebut saja Al-Hakim, salah seorang penulis sebuah buku yang ia beri judul “Mata Air Kearifan”. Di dalamnya ia berbicara mengenai masalah kepuasan dan sumber-sumber kebahagiaan dalam menjalani kehidupan yang cukup rumit ini. Tidak sedikit yang ia sampaikan berkenaan dengan kebahagiaan hidup dan kenyamanan hidup.
Hebatnya, ia bukan hanya memberikan solusi, tetapi ia juga mencoba menyingkap sumber-sumber masalah penyebab keterpurukan hidup. Bahasanya yang cukup komunikatif dan penjelasannya yang cukup melebar, mengikat pemahaman pembaca akan masalah yang sedang ia bicarakan.

Perlu anda ketahui, Al-Hakim bukanlah sebuah nama melainkan sebuah gelar yang di berikan para ulama kepadanya. Di juluki al-hakim, karena ia memiliki kemampuan untuk menyelami kedalaman jiwa manusia, serta ia mampu mengetahui sumber-sumber penyakit batinsekaligus pengobatannya. Dan ternyata inilah terapi yang oleh para ‘filsuf etika’ di sebut sebagai Imatah al-dzat wa al-syahawat.

Perlu kita sadari juga bahwa apa yang telah di katakan oleh beliau (al-hakim) di dalam bukunya adalah sebuah fakta yang empiris, bahwa kebahagiaan dan kepuasan serta kenyamanan hidup itu bersumber dari hati. Hati yang kosong akan ilmu tentang kehidupan akan menjai sumber keresahan dan keterkutukan hidup.

Pada bagian ke 12, beliau mengatakan bahwa sebenarnya ilmu-ilmu hidup itu sudah ada di dalam dada manusia, akan tetapi keberadaanya tidak di ketahui oleh hati. Maka hal inilah yang menjadi sebab mengapa kebahagiaan dan kepuasan tidak pernah kita dapatkan dengan maksimal.

MASALAH, memang sudah menjadi salah satu fitrah bagi kehidupan manusia, karena manusia hidup diatas masalah, tanpa masalah mana bisa manusia itu dikatakan hidup. Sesunguhnya yang membuat ia hidup adalah masalah. Masalah itu hadir untuk diselesaikan, bukan untuk diratapi. Berarti yang dibutuhkan manusia saat ini adalah “SEMANGAT”. Semangat untuk menyelesaikan masalah. Dan ternyata, semangat itu sendiri bersumber dari hati. Agar lebih jelas, bagaimanakah penataan hati agar mampu memiliki semangat yang tinggi dalam menghadapi berbagai masalah, Al-hakim telah memberikan wacana yang cukup menarik dan nyaman untuk dibaca. Isi tulisannya ‘menyinggung’ masalah hati.

Hal ini disebabkan cara penyampaiannya yang cukup menyentuh jiwa pembaca, sehingga tulisan ini bisa diterima oleh berbagai kalangan, baik dari kalangan pelajar, maupun para pemikir-pemikir islam dimasa modern ini. Mayoritas mereka menjadikan tulisan Al-hakim ini sebagai tausiyah hati dalam mencari kenyamanan dan kesenangan hidup. Maka oleh karenanya, bagi anda para pencari ketenangan dan kesenangan dalam menjalani kehidupan ini, janganlah anda kesampingkan tulisan Al-hakim ini. Karena ia adalah “AL-Hakim”, arsitektur hati yang handal pada masanya.

Materi Diskusi KEMISAN ‘CIPLUKAN’, 4 Januari 2010 PENGARUH MASYARAKAT TERHADAP INDIVIDU DAN PENGARUH INDIVIDU TERHADAP MASYARAKAT

Perkembangan yang terjadi dalam ilmu pengetahuan pada manusia, tidak pernah berhenti dimana manusia itu masih hidup dan berfikir. Masyrakat yang merupkan salah satu objek kajian dalam proses berfikir manusia diantara ilmu pengetahuan yang ada. Dalam sebuah masyarakat, banyak objek yang dikaji. Diantaranya tingkah laku individu (anggota masyarakat), struktur social, perubahan social dan lain sebagainya.

Dalam hal ini kita akan bahas dua pokok permasalahan.
Pertama. Bagaimana pengaruh masyarakat terhadap individu ?. masyarakat dapat dilihat sebagai kekuatan impersonal yang mempengaruhi, mengekang dan menentukan tingkah laku anggota-anggotanya (individu). Pandangan ini dikemukakan oleh tokoh sosiologi Prancis, Emile Durkheim, yaitu masyarakat merupakan suatu kenyataan yang objektif secara sendiri, bebas dari individu-individu yang merupukan anggota-anggotanya. Beliau juga mengatakan, masyarkat bukan hanya sekedar penjumlahan atau terdiri dari individu-individu semata, melain suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar mereka, sehingga menampilkan suatu realita tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.

Keseragaman dalam tingkah laku adalah ditentukan oleh masyarakat, dan keseragaman tersebut dapat menjadi sangat luas jangkauannya. Hal ini dapat digambarkan, misalnya dengan menebak pola tingkah laku seseorang yang belum kita kenal secara pribadi dan hanya semata-mata berdasarkan latar belakang pekerjaan atau pendidikannya. Seorang makelar saham lulusan sekolah tinggi hampir dipastikan memakai suatu jenis pakaian tertentu yang bervariasi sesuai dengan keadaan, tinggal disuatu tipe rumah tertentu. Kita bahkan dapat membuat tebakan tentang dekorasi rumahnya pasti tidak akan ditemukan warna cat dinding yang mencolok. Hampir dapat dipastikan bahwa ia adalah seorang konfrontasi dalam saham politiknya. Sikap terhadap kejahatan pasti keras, dan ia pasti berkeyakinan bahwapada dasarnya manusia adalah jahat dan harus dikendalikan dan dikekang oleh masyarakat. Gambaran demikian merupakan gambaran sterotip. Para ahli sosiologi mendasarkan stereotip pada suatu kegumulan sistematis dari bukti-bukti tentang keseragaman yang diamati, sedangkan sterotip orang awam, didasrkan pada keyakinan-keyaklinan yang belum dibuktikan kebenarannya.

Masyarakat memang mengekang dan memaksa para anggota-anggotanya,masyarakat memberikan dan menentukan peranan pada masing-masing individu. Yakni menjadi suami, pegawai negri, karyawan, guru, penduduk pinggiran kota dan lain sabagainya. Akan tetapi pada umumnya masyarkat tidak tidak dirasakan sebagai sesuatu yang membatasi atau menekan.kita dapat melakukan apa ynag kita inginkan.

Kedua. pengaruh individu terhadap masyarakat. Dari penjelasan diatas kita memperoleh gamabaran tenang individu sebagai makhluk yang ditentuka oleh masyarakat. Namun bagi individu, “masyarakat” hanya ada kalau ia dialami dan dimengerti oleh individu-individu.

Yang menentukan tingkah laku individu individu, bukanlah semata-mata karena pengaruh-pengaruh sosial yang secara langsung membentuk dan memainkan seakan-akan ia sebuah boneka, melainkan, persepsinya dan penafsirannya tentang pengaruh-pengaruh ini. Contohnya, tentara tentara yang ditugaskan di daerah yang sedang mengalami kerusuhan, tidak menanggapi semau kejadian sebagaimana adanya walaupun telah dilantik secara keras untuk menghadapi segala kejadian. Dia akan bereaksi sesuia dengan penafsiran terhadap nilai pentingnya suatu kejadian tersebut.
Cara menafsirkan dunia sosial merupakan penentu dari dari kejadian-kejadian dalam masyarakat. Baik pengaruh masyarakat terhadap individu maupun pengaruh individu terhadap masyarakat. keseragaman dalam tingkah laku individu dapat ditentukan oleh masyarakat. Dan tingkah laku dari individu tersebut dapat ditentukan oleh masyarakat. CPUK-Red.

Bulletin Ciplukan edisi 2
08 Februari 2010

FIRMAN, Sang Duta Seni Pelajar Kota Cilegon itu Dari MA Karangtengah

KALI INI, Redaksi Ciplukan, menurunkan sebuah perjalanan seorang aktivis yang tidak terdeteksi oleh daftar hadir pada kegiatan-kegiatan yang disajikan OSIS MA Karangtengah. Namun, ia akan gampang ditemukan namanya, jika kita melihatnya pada daftar DUTA SENI PELAJAR KOTA CILEGON. Namanya FIRMAN. Berikut ini hasil wawancara eksklusif kami dengannya.

APA LEMBAGA YANG MENAUNGI ANDA?
Bidang Seni Budaya BPOSKS (Badan Pembina Olahraga dan Seni Budaya Krakatau Steel) yang diketuai oleh Bapak Ari Selamet dan sebagai ketua Sanggar Bapak Ir. Wisnu Kuncara.

SEJAK KAPAN ANDA TERLIBAT DALAM KEGIATAN INI?
Di kampung saya salah satu anggota dari Kesenian Bandrong Gagak Putih. Ada informasi kepada peguron tentang pembukaan Penerimaan Duta Seni Pelajar Kota Cilegon, oleh PT. Krakatau Steel. Maka kami, yang masih berstatus sebagai pelajar sebanyak 6 orang mendaftar kepada panitia. Saya masuk melalui seleksi yang ketat. Selama 3 hari dari tanggal 5-7 Januari 2008.
Al-hamdulillah, dari 6 orang peguron yang daftar, 2 orang lolos seleksi, termasuk saya. Padahal, jumlah peserta tes se-kota Cilegon waktu itu beratus-ratus jumlahnya. Yang dibutuhkan 45 personil. Dan saya sekarang termasuk didalamnya.

SETELAH RESMI MENJADI PERSONIL DUTA SENI PELAJAR KOTA CILEGON, BAGAIMANA RUTINITAS LATIHAN ANDA?
Pihak manajemen menjadwalkan latihan 2 hari dalam seminggu. Tetapi, kalau mau ada pentas, 5-6 hari seminggu. Ini dilakukan untuk mempersiapkan pentas yang baik, dan hasil yang maksimal. Tidak cukup dengan 6 hari itu saja, sampai latihan malampun kami lakukan untuk kesempurnaan pentas nanti.

SAMPAI SAAT INI, SUDAH BERAPA KALI ANDA PENTAS DAN DIMAN SAJA PENTAS ITU DIGELAR?
Diantara pentas yang pernah saya ikuti, Duta Seni Pelajar Se Jawa-Bali di Bali, tahun 2008; Gelar Seni Nusantara, di Jakarta; Kemilau Nusantara, di Bandung, mewakili Kota Cilegon; Pesisir Seni Islam, Jakarta Utara; dan Gelar Seni Se-Provinsi Banten. Selain pentas mewakili Provinsi dan Kota, saya juga sering tampil di pentas-pentas umum. Diantaranya, Peresmian Pameran dan Pasar Sembako, Pusdiklat Bandung; Ramadhan Fair Fun, Pusdiklat Bandung; pentas di Tanam Indonesia Indah, Jakarta; pentas pada acara Peringatan Puncak hari Sumpah Pemuda tingkat Nasional, di Serang; dan acara Hari AKSARA tingkat nasional, di Cilegon, dll. Pada acara-acara itu, yang bikin saya bangga, diantara adalah kehadiran tamu asing: seperti dari India, Portugis, Malaysia.

Saya juga pernah membawa personel dari Madrasah Aliyah Karangtengah, berjumlah 20 personel dalam acara Pentas Seni Tradisi Se-Kota Cilegon. Diantaranya, Fahruroji, Muhlisin, Tb. Muhammad Ali Zikri, Solihin, Bahruni dll.

Bulletin Ciplukan edisi:2
08 Februari 2010

Main ke Kandang Lawan, Tim Puteri MA Karangtengah Pertahankan Kemenangan

MA Al-khairiyah karang tengah merupakan salah satu sekolah swasta yang sudah cukup lama mengadakan kegiatan Voly Ball, akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini kegiatan tersebut terlihat fakum, hal ini terjadi dimungkinkan karna fasilitas sekolah yang kurang memadai, disamping itu juga pesertanya smakin menurun dan jadwal latihan yang ada kurang begitu rapih teratur. Akan tetapi sebagai penanggulangan kegiatan tersebut dari pihak OSIS mengadakan evaluasi, dan pleningan baru akan kegiatan tersebut. wal hasil, dari kerja OSIS ini
banyak sekali siswa yang mendaftarkan diri untuk mengikuti salah satu Ekskul ini, dari mulai yang putra sampai yang putri pun banyak sekali yang tertarik.

Melihat apresiasi siwa yang sangat besar, dari pihak sekolah sangat mendukung kegiatan ini, kemudian dari pihak sekolah membelikan 2 bola baru lagi demi kelancaran latihan. Jadwal latihan dan pelatih di atur kembali agar kegiatanya lebih terarah.

“sebenarnya mereka cukup berbakat dalam olah raga ini, hanya saja kurang terkontrol karena mereka jarang latihan bersama di sekolah”, ujar pak sarip selaku Pembina olah raga Voly Ball MA Al-khairiyah karang tengah. Memang benar sekali apa yang di katakan Beliau, mereka sudah sering latihan di kampungnya masing-masing, oleh karena itu tinggal sedikit latihan dan mengompakan dengan tinmnya yang ada di sekolah.

Baru sekitar tiga minggu latihan, dari pihak sekolah menawarkan untuk separing dengan sekolah SMA Al-munawaroh yang notabenya sudah cukup berpengalaman dalam bidang Voly Ball.

Pada tanggal 30 januari 2010 kemarin, di laksanakanlah sparing antara MA Al-khariyah karang tengah melawan SMA Al-Munawwaroh, yang bertempat di lapangan MA karangtengah.Banyak orang yang menyaksikan pertandingan tersebut,mulai dari siswa MA,para guru,para pedagang ,sampai masyarakat di sekitar sekolah tersebut pun turut memenuhui lapangan. Apalagi pertandingan ini terdiri dari tim putra dan tim putri.
“Keberanian berbicara harus di barengi dengan kearifan mendengar” (Rob Abernathy dan Mark Reardon)


“BILA DIAM ADALAH EMAS MAKA BISIKAN ADALAH PERAK”
—-Mark Reardon.

PEMBICARA HEBAT SAMA DENGAN PENDENGAR HEBAT

Judul Buku
25 kiat dahsyat menjadi pembicara hebat

Tebal
120 hal

Penulis
Rob Abernathy dan markReardom

Penerbit
Penerbit kaifa PT Mizan Pustaka

Cetekan VI, 2004


Salah satu BUKU KOLEKSI PERPUSTAKAAN BAITUL HIKMAH ini, praktis, lezat dibaca kapanpun dan di manapun. Karena model penyajian materinya sangat singkat. Halaman demi halaman terdapat “tali pengikat makna”, baik kata-kata mutiara ataupun ungkapan-ungkapan tokoh-tokoh besar. Sehingga pemahaman akan semakin kuat terbangun di benak siapa saja yang membaca buku ini.

Seperti anjuran dari penulis buku ini, Rob Abernathy dan Mark Reardon, bahwa anggap kiat-kiat yang ada di dalamnya sebuah alat. Ambil yang anda suka, gunakan sebagai modal untuk tampil di podium dengan sempurna. Salah satu alat (kiat) itu adalah Memuji, kiat nomor 16.

Di antara yang jarang nampak dari seorang pembicara kita adalah sikap mau mendengar dan memuji pembicaraan orang lain. Dan itu “haram” di lakukan oleh seorang pembicara hebat. Kenapa? Karena sikap pembicara itu akan segera kehilangan pendengar setianya. Lalu, buat apa terus bicara kalau ternyata tidak ada lagi orang yang mau mendengarkan.

Jadi, memuji lawan bicara, mendengar, harus di lakukan. Pada tahap ini penulis menyebutnya dengan “teknologi hati”. Bagaimana seorang pembicara masuk keranah perasaan merubah energi energi negatif menjadi energi positif: minder menjadi percaya diri, perasaan kecil menjadi besar dan seterusnya. Akhirnya, ikut membantu peningkatan keberanian mengambil resiko. Berani mengambil resiko adalah bagian dari ciri belajar sepanjang hayat.

Memuji, dapat menyemangati, memberikan kegembiraan dan mendorong keinginan belajar sepanjang hayat. Bertepuk tanganlah sambil berdiri, bersoraklah, acungkan ibu jari untuk mengakui prestasi seseorang atau kelompok.

Kapan kita memuji sama pentingnya dengan bahwa kita memuji. Pujilah peserta, siswa atau teman kita yang maju ke depan kelas (apabila dia tidak tahu pasti apa yang harus di lakukan di depan), ketika memberi wawasan mengagumkan. Pujilah hasil presentasi seseorang atau kelompok. Bahkan pujilah, karena seseorang telah mengikuti pembelajaran/ pelatihan.

Buku ini cocok untuk di baca siapapun. Terutama anda yang bergelut dengan bagaimana menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada orang lain. Ataupun yang sedang belajar meraihnya. Terlebih, jika anda adalah presenter, guru, fasilitator, penceramah dan pembicara.

Selamat membaca!

Ayatulloh, S.Hum
Karangtengahsawah, 27 januari 2010

“Sekarang Saya Sudah Jadi Guru, Guru Besar. Karena Kekaguman Saya Kepada Guru”

Oleh: Ayatulloh, S. Hum

“Waktu kecil, saya punya dua cita-cita. Pertama, saya pengen jadi kondektur. Saya lihat enak sekali jadi kondektur. Setiap pagi, ketika saya pergi sekolah naik bus, saya lihat kondektur memintai uang setiap penumpang, sehingga setiap saku baju dan celanya penuh dengan uang. Kalau besar nanti, saya mau jadi kondektur, supaya punya uang banyak.

Cita-cita saya yang kedua, pengen jadi guru. Waktu saya sekolah SD, setiap pagi menunggui guru datang untuk mengambil tas dan sepedahnya. Tasnya ditaruh di meja guru, sementara sepedahnya, ditaruh di tempat parkir. Dan itu saya lakukan dengan berebut antar sesama teman. Saya pengen jadi guru. Karena saya lihat betapa guru dijunjung tinggi oleh murid-muridnya.

Sekarang, sepedanya sudah tidak ada. Tapi, nilai-nilainya harus tetap bertahan. Guru dihormati, karena guru sayang kepada muridnya. Waktu saya lagi malas sekolah. Siangnya, Bu Guru saya langsung ke rumah. Dan bertanya, “kamu sakit ya?, istirahat yang cukup yah, mudah-mudahan besok sudah bisa sekolah”. Padahal saya tidak sakit, dan Bu Guru pasti tahu itu. Tapi, tidak mau menampakkan keadaan yang sebenarnya. Sehingga besoknya, saya mulai sekolah. Guruku sayang kepadaku”.

Kalimat panjang tersebut meluncur dari mulut Cendikiawan Muslim yang juga Rektor UIN Jakarta, Komarudin Hidayat, ketika memberikan sambutan pada acara Pengukuhan Guru PAI Profesional Propinsi Banten, di Kampus UIN Jakarta, tanggal 6 Januari 2010.

Saya terhanyut dengan pembicaraan beliau. Gaya bicaranya, kekuatan karakter dari setiap katanya. Beliau, selalu berangkat dari pengalaman pribadinya. Pengalaman pribadi yang disikapi dengan kepandaian mengambil hikmah terdalam, yang tidak hanya bisa diambil oleh dirinya sendiri, tetapi juga ampuh untuk orang lain.

Satu contoh lagi, sebagai bukti bahwa beliau sangat bijaksana mengambil perspektif dalam memandang suatu masalah; pada sambutan sebelumnya yang disampaikan oleh Direktur LPTK. Beliau bercerita tentang kesimpulan sebuah penelitaian di sebuah sekolah. Kesimpulan penelitian itu menyebutkan bahwa minat siswa terhadap pelajaran Agama Islam sagat rendah. Pertanyaan yang melahirkan kesimpulan itu adalah “ketika jam pelajaran apa anda merasa bosan dan malas”. Jawabannya, pelajaran Agama Islam.

Bagaimana Komarudin Hidayat memandang masalah itu? Belau bertanya kepada peserta pengukuhan, “Anda-anda sekalian inikan, dulunya murid juga. Nah, apakah anda ketika jadi murid dulu punya kesan bagus tentang belajar agama”. Peserta pengukuhan tidak menjawab ya atau tidak, malah gerr, semuanya tertawa. Sebagai tanda pengakuan hadirin, bahwa tidak ada kenangan indah dan menyenangkan ketika belajar agama dulu. “Ini artinya apa”, sambung Pak Rektor, “bahwa ini bukan masalah baru. Dari dulu memang pelajaran agama sudah tidak menyenangkan. Ini masalah yang harus diselesaikan oleh Guru Profesional bidang PAI yang sekarang. Jadi, kalau Guru Profesional itu harus bisa merubah wajah pelajaran agama menjadi manis dan banyak diminati oleh siswa”, pungkas beliau.

Sekarang, Pak Komar menyandang status Guru Besar di Universitas Islam Jakarta. Sebuah status yang patut dibanggakan oleh gurunya. Sebuah status yang dilejitkan oleh rasa kagum pada sosok guru.

Sampai disini, saya memandang pas pribahasa, Guru kencil berdiri, murid kencing berlari, untuk kita arahkan kepada arah positif. Sehingga menjadi, Guru mimpi berdiri, murid mimpi berlari. Bagaimana, kalau guru mimpi berlari? Muridnya akan mimpi terbang. Dan meraih cita-citanya di langit.***

Ade, Siapakah Dia….?

Nama panggilan Ade, nama lengkapnya cuma Ade. Banyak teman-temannya memanggilnya “Ade Fakot”, atau Ade Doang, karena namanya memang cuma Ade.

Lahir di Serang, tanggal 7 Maret 1992, di desa Kentir. Suatu pedesaan yang berada di lereng gunung yang jauh dari keramaian kota. Tidak sedikit orang yang memandang rendah suatu desa yang berada di dekat gunung seperti kentir ini.

Tidak banyak orang yang mengenal Ade. Dia juga tidak terlalu aktif di organisasi, alasannya dia sibuk dengan kegiatan di pesantren. Tidak banyak orang yang memperhatikan dia. Tatapi, krue CIPLUKAN sudah cukup lama memperhatikan dia. Kanapa? Karena kami mencari seseorang yang tepat untuk kemudian dijadikan profil buat madding terbitan pertama.

Apa alasannya? Karena dia sosok yang tidak banyak orang kenal, tetapi punya keunggulan. Keunggulannya merupakan modal seseorang menjadi sukses. Sukses dunia dan juga akhirat. Dia unggul dalam KEDISIPLINAN DAN CARA DIA MENGHARGAI WAKTU.

Lihat saja, dia berangkat sekolah paling telat jam 07.00. Bukan cuma itu, dia juga berpakaian rapih. Di saat sudah jarang siswa laki-laki yang berpakaiab sewajarnya, dia tampil dengan wajar, sesuai dengan peraturan sekolah yang berlaku. Yang paling hebat dari sosok Ade , sampai sekarang tidak mau lepas peci sebagaimana siswa-siwa MA pada umumnya. Ini sebagai catatan penting gambaran kepatuhan terhadap aturan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

Ketika kami tanya perihal pecinya, Dia bilang, “sudah menjadi kebiasaan saya sejak SD, saya tidak pernah terlambat ataupun berpakaian di luar aturan sekolah.

Sering dia sendirian di sekolah karena berangkat terlalu pagi, meskipun dia sekaramg tinggal di pesantren yang kalau mandi harus ngantri, tapi itu bukan menjadi alasan untuk dia tidak berangkat pagi. Dia tidak pernah melanggar aturan sekolah atau membuat kegaduhan di dalam kelas. Yang jelas menurut dia kedisiplinan dan tepat waktu adalah hal yang penting dalam kehidupan.

Dia juga ikut komentar tentang siswa yang suka berangkat siang, “saya tidak sepenuhnya menyalakan siswa yang suka berangkat siang yang terkadang jam 07.30 atau bahkan jam 08.00 baru berangkat, karena mungkin mereka jenuh, kenapa, karena ketika mereka berangkat pagi mereka harus lama menunggu di dalam kelas untuk menerima pelajaran, karna gurunya yang belum datang.”. Menurut dia seandainya saja dewan gurunya datang lebih pagi, pasti siswanya pun bisa menyesuaikan. Pepatah lama mengatakan,”Kacang panjang tumbuh mengikuti lanjarannya”.memang sih itu bukan sebuah jaminan, tapi apa salahnya kalau kita coba, paling tidak itu mengurangi angka keterlambatan siswa.
Dalam hadits pun di katakan, “waktu itu bagaikan pedang”. (CPUK-red).

Pantun Nasehat Ala Kepala Madrasah Aliyah

Apabila ada tamu
Maka cepat buka pintu
Apabila ingin maju
Mari kita manfaatkan waktu

Ada reporter mencari berita
Beritanya hanya cuplikan
Ada orang sedang menderita
Terasa sembuh baca buletin Ciplukan

Buahnya pahit bila masih mentah
Rasanya manis tatkala matang
Marilah kita selalu berkipraha
Tuk meraih sukses dimasa mendatang

Sambutan Kepala MA Karangtengah Atas Terbitnya Bulletin Ciplukan

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kami bersyukur kepada Allah SWT atas terbitnya Buletin “Ciplukan” di lingkungan Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Karangtengah, sebagai wadah untuk menuangkan ide-ide cemerlang dan mengaplikasikan jiwa kreatif.

Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan Kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan kita menjadi umat yang intelektual dan professional.

Buletin “Ciplukan” yang syarat makna dan mengandung nilai filosofis yang cukup unik dan menarik ini, merupakan gerbang awal dan salah satu sarana bagi warga Madrasah untuk mengimplementasikan kontruksi pemikiran yang kreatif dan inovatif. Juga sebagai wahana untuk tike and give informasi dan motifasi dalam membangun jati diri menuju Sumber Daya Manusia yang memiliki dinamika intelektual.

Atas nama Kepala Madrasah, saya merasa bangga kepada siswa-siswi dan semua pihak yang turut serta dalam penerbitan buletin ini, semoga menjadi pilar kekuatan di Madrasah ini dan menjadi amal ibadah bagi kita semua.
Akhirnya, untaian do’a dan dorongan semangat yang dapat saya persembahkan, semoga amal baktinya mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amien ya Robbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cilegon, 30 Januari 2010
Kepala Madrasah,
H. MUKTILLAH, S.Ag