Jumat, 08 Oktober 2010

Dalam pelatihan jurnalistik kemarin tanggal 07 Maret 2010, panitia membagi peserta kedalam 4 kelompok. Dari keempat kelompok tersebut merupakan 4 tim redaksi. Yaitu BINTANG, GAPLEK, BIZA dan CORET. Semuanya memiliki visi dan orientasi masing-masing.
Diawal pembicaraan kali ini mari kita telusuri ada apa didalam BINTANG ?, kenapa harus BINTANG ?.

BINTANG merupakan akronim (kepanjangan) dari Berkarya Imajinatif Tanggap Dan Terang). Redaksi ini beranggotakan Ana lutfiyah, Yuli elisah, Maryunah, Muhayati nufus, Susi susanti, Selawati, Irfan, Fatilah, Hermawati, Amaliyah, dan Ferdian. Menurut salah satu anggota dari redaksi BINTANG mengatakan “ kami menggunakan kata BINTANG sebagai nama redaksi karena dilatarbelakangi oleh cita-cita kami yang setinggi bintang diangkasa. Artinya kami memiliki impian bahwa tulisan-tulisan yang ada dalam bulletin kami bisa dibaca oleh semua orang dan menjadi suatu kebutuhan”. “Dan bintang juga mempunyai cahaya sendiri. Bukan hanya sebagai suatua kebutuhan semata tapi semoga tulisan-tulisannya bisa ‘menyinari’ intelektual pembaca”. Imbuh salah seorang anggota lainnya.

Dalam buletin ini terdapat berbagai macam kolom. Seperti kolom ilmiah, sastra dan juga berita. Dikolom pertama ada Curhat yang diisi oleh salah satu anggota buletin BINTANG. Dalam curhatnya itu dia mengatakan bhawa pada mulanya dia merasa kesala mengikuti kegiatan pelatihan jurnalistik, karena acaranya molor. Tapi setelah acaranya berjalan, dia merasa senang sekali.

Dikolom kedua ada berita tentang pelaksanaan UTS. Yang memberitakan keluhan-keluhan dari para siswa/I karena ada beberapa mata pelajaran yang jarang diajarkan oleh guru bidangnya. Sehingga para siswa/I mengalami kesulitan dalam menjawab soal UTS. Dikolom yang lain juga ada berita tentang Baitul Hikmah yang konon katanya tidak mempunyai tempat yang memadai. Terakhir, ada kolom yang memuat berbagai macam karya satra.


Selanjutnya ada redaksi CORET (celoteh remaja terampil ), makna filosofis buletin coret adalah bahwa ketika seseorang hendak menulis atau pun menggambar, pasti bermula dari coret-coret dulu.

Celoteh remaja terampil artinya kumpulan karya–karya tulis remaja yang terampil. Redaksi ini di pelopori oleh saudara fahruroji, dan beranggotakan taufiq, fatullah, ro’yatul aini, hudana, madurip, anisa, senimah, solihin, suheerman, maman, dan siti awaliyah.

Dalam meliput berita, redaksi CORET langsung terjun ke sebuah perkampungan, yaitu di lingkungan pabean, redaksi CORET meliput tentang peringatan maulid nabi Muhammad di kampong tersebut, Yang kebetulan di laksanakan pada hari itu.

Dari hasil liputan redaksi CORET, dalam memperingati maulid nabi SAW kampung pabean menggunakan cara yang berbeda dengan biasanya, jika biasanya mengadakan dzikir dan membuat Panjang, maka kali ini hanya mengadakan tausiyah atau cerama agama saja, karna kondisi masyarakat pabean yang tidak siap, khususnya di bidang materil. Akan tetapi meskipun begitu tidak sedikitpun mengurangi makana dalam memperingatan tersebut, yaitu meneladani prilaku atau perbuatan rosululaoh SAW.

Sedangkan dalam kolom-kolom yang lain redaksi CORET memuat Cerpen, kumpulan puisi, dan karikatur hasil corat-coret buletin CORET.

Banyak sekali hal-hal yang menarik dari kegiatan ini, karena disamping kita mendapat materi jurnal, kita juga bisa melakukan perakperaktek.

edisi 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar