Sabtu, 09 Oktober 2010

Catatan Materi Jurnalistik

Dalam peliputan berita, kita sering sekali mengalami kesulitan, di karenakan cara atau teknik yang belum kita kuasai. Tapi tidak sedikit yang beranggapan bahwa menulis berita itu mudah, itu benar sekali kalau kita mengetahui teknik atau caranya.

Berikut adalah cara yang bisa kita lakukan dalam peliputan berita.

1. Observasi

Secara sederhana observasi merupakan pengamatan terhadap realitas social. Ada pengamatan langsung, ada juga pengamatan tak langsung. Seseorang disebut melakukan pengamatan langsung bila ia menyaksikan sebuah peristiwa dengan mata kepalanya sendiri. Pengamatan ini bisa dilakukan dalam waktu yang pendek dan panjang. Pendek artinya, setelah melihat sebuah peristiwa dan mencatat seperlunya, seseorang meninggalkan tempat kejadian untu menulis laporan. Misalnya: peristiwa kecelakaan lalu lintas. Sedangkan panjang berarti seseorang berada di tempat kejadian dalam waktu yang lama. Bahkan ia menulis laporan dari tempat kejadian. Contoh:peristiwa bencana alam. Seseorang disebut melakukan pengamatan tidak langsung bila ia tidak menyaksikan peristiwa yang terjadi, melainkan mendapat keterangan dari orang lain yang menyaksikan peristiwa itu.

2. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara seorang wartawan dengan narasumber untuk mendapatkan data tentang sebuah fenomena. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah:

a. Posisi narasumber dalam wawancara

Posisi narasumber dalam sebuah wawancara adalah ibarat posisi pembeli dalam sebuah transaksi dagang, yaitu sebagai “raja”. Semua keinginan narasumber harus dipenuhi oleh wartawan. Karena itu, sebelum melakukan wawancara, wartawan harus menanyakan keinginan narasumber.

Sebelum itu, wartawan harus memperkenalkan secara langsung jati dirinya dan untuk siapa ia bekerja kepada narasumber. Tahap-tahap ini, menurut prinsip etika jurnalistik yang umum, harus ditempuh oleh setiap wartawan sebelum melakukan wawancara dengan narasumber, terlepas dari narasumber mengetahui cara kerja jurnalisme atau tidak.

Terdapat beberapa hal mendasar yang perlu ditanyakan kepada narasumber, misalnya:
• Apakah narasumber tidak keberatan bila kalimatnya dikutip secara langsung?
• Apakah narasumber tidak berniat namanya dirahasiakan dalam sebagian hasil wawancara?
• Apakah narasumber memiliki keinginan lain yang berkaitan dengan hasil wawancara?

Bila wartawan sudah mengetahui jawaban ketiga pertanyaan ini ditambah dengan keinginan narasumber lain, maka wartawan semaksimal mungkin memenuhi permintaan narasumber atau bisa bernegosiasi terlebih dahulu.

Setelah wawancara selesai, wartawan perlu menanyakan kembali kepada narasumber, apakah narasumber masih setuju dengan kesepakatan yang sudah dibuat? Wartawan juga perlu meyakinkan narasumber bahwa tidak akan terjadi penyesalan di kemudian hari atas segala akibat kesepakatan yang sudah dibuat.

b. Posisi wartawan dalam wawancara

Sebagian besar individu akan merasa sangat senang bila diwawancarai wartawan. Menurut mereka, bila hasil wawancara tersebut disiarkan kepada khalayak, nama mereka juga akan dikenal khalayak.

Lalu, dimana posisi wartawan yang sebenarnya? Kedudukan wartawan adalah penjaga kepentingan umum. Para wartawan berhak mengorek informasi yang berkaitan dengan kepentingan umum dari narasumber. Mereka bebas menanyakan apa saja kepada narasumber untuk menjaga kepentingan umum. Posisi inilah yang menyebabkan mereka mendapat tempat di hati khalayak. Kendati begitu, para wartawan, seperti dinyatakan oleh Jeffrey Olen, harus menghormati keberadaan narasumber. Mereka haurs mengakui bahwa narasumber adalah individu yang bisa berpikir, memiliki alasan untuk berbuat dan mempunyai keinginan-keinginan. Akibatnya, para wartawan harus memperlakukan narasumber sebagai individu yang memiliki wewenang dan bebas mengekspresikan segala keinginannya. Kalau pada satu saat narasumber keberatan hasil wawancaraya disiarkan, maka wartawan harus menghormati keinginan ini dan tidak menyiarkannya.
Menurut para ahli, terdapat tujuh jenis wawancara, yaitu man in the street interview, casual interview, personal interview, news peg interview, telephone interview, question interview dan group interview.

Semua jenis wawancara tersebut di atas akan terlaksana dengan baik bila dipenuhi teknik-teknik berikut:

• Menggunakan daftar pertanyaan yang tersusun baik, yang sudah disiapkan lebih dulu
• Memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan yang ringan
• Mengajukan pertanyaan secara langsung dan tepat
• Tidak malu bertanya bila ada jawaban yang tidak dimengerti dan
• Mengajukan pertanyaan tambahan berdasarkan perkembangan wawancara.

3. Konferensi Pers

Pernyataan yang disampaikan seseorang yang mewakili sebuah lembaga mengenai kegiatannya kepada para wartawan. setiap wartawan memiliki hak yang sama untuk mengajukan pertanyaan kepada orang yang memberikan konferensi pers.

4. Press Release

Bisa diartikan sebagai siaran pers yang dikeluarkan oleh satu lembaga, satu organisasi atau seorang individu secara tertulis untuk para wartawan. Ia mewakili kepentingan lembaga, organisasi atau individu.

KUMPULAN SASTRA PESERTA JURNALISTIK BULLETIN CIPLUKAN

ANTARA AKU DAN TUHANKU

Ketika malam telah berlalu
Dan ketika mentari telah terbit
Aku masih bisa terbangun dari tidur dan mimipiku yang menakutkan

Terima kasih tuhan
Hari ini….
Kau masih berikanku kesempatan
Tuk lanjutkan hidup ini

Tuhan…
Ku berharap kau selalu di hatiku
Tetap luruskan langkahku dan terangi jalanku
Hari ini, esok, dan seterusnya
Ku berharap kau selalu di
bersamaku

ma’afkan aku tuhan,,,!
Atas semua dosa-dosaku
Atas lalainya aku dengan perintahmu
Atas ingkarnya aku dengan semua
nikmatmu
Ku berharap ku tak akan pernah jaau darimu tuhan..!


—BIZA Redaksi


CERITA JENAKA : "ANIMISYOU-ANIMISME"

Suatu saat, ketika sedang belajar sejarah di dalam kelas, ada seorang siswa yang sedang mengobrol dengan teman sebangkunya, mereka berdua asyik ngobrol, mereka tidak mendengarkan apa yang sedang pak guru jelaskan.

Pada saat itu pak guru sedang menerangkan animisme dan dinamisme, tetapi mereka tetap saja ngobrol, dan tidak menghiraukan apa yang di ucapkan oleh gurunya. Akan tetapi diam-diam pak guru memperhatikan siswa yang sedang mengobrol itu, tapi pak guru tidak menegurnya dan membiarkan saja mereka ngobrol dengan asyiknya.

Setelah selesai menjelaskan materi tersebut, pak guru menunjuk dari salah satu yang mengobrol tadi, dan pak guru memberikan pertanyaan kepadanya, Tanya pak guru “tadi saya ngejelasin apa ? “ anak itu diam sembari celangak celinguk kekanan dan kekiri, salah satu temenya ngasih tau jawabanya dengan bisik-bisik, lalu ia menjawab dengan PD nya “ANIMIS YOU pak “

Semua siswa pun menertawakanya, dan semenjak saat itu dia di juluki sebagai ANIMIS YOU…!

—GAPLEK Redaksi


Pantun

Buat apa barang antik
Kalau tidak ada harganya

Buat apa wanita cantik
Kalau tidak ada imanya

Jangan menulis di atas kaca
Menulislah di atas meja

Jangan menangis karena cinta
Menangislah karena dosa

—-BIZA & CORET Redaksi


Tebak tebakan lucu

Kopi apa yang membuat kamu mikir…?
——KOPIkir aja sendiri….!!!!

Kenapa anak kodok sukanya lompat-lompat…..?
——-Namanya juga anak-anak pasti sukanya lompat-lompa…!!\

Masuk tanda seru, keluar tanda Tanya…?
——orang lagi NGUPIL, gak percaya, buktiin aja sendiri…””

—-BINTANG Redaksi

Jumat, 08 Oktober 2010

Dalam pelatihan jurnalistik kemarin tanggal 07 Maret 2010, panitia membagi peserta kedalam 4 kelompok. Dari keempat kelompok tersebut merupakan 4 tim redaksi. Yaitu BINTANG, GAPLEK, BIZA dan CORET. Semuanya memiliki visi dan orientasi masing-masing.
Diawal pembicaraan kali ini mari kita telusuri ada apa didalam BINTANG ?, kenapa harus BINTANG ?.

BINTANG merupakan akronim (kepanjangan) dari Berkarya Imajinatif Tanggap Dan Terang). Redaksi ini beranggotakan Ana lutfiyah, Yuli elisah, Maryunah, Muhayati nufus, Susi susanti, Selawati, Irfan, Fatilah, Hermawati, Amaliyah, dan Ferdian. Menurut salah satu anggota dari redaksi BINTANG mengatakan “ kami menggunakan kata BINTANG sebagai nama redaksi karena dilatarbelakangi oleh cita-cita kami yang setinggi bintang diangkasa. Artinya kami memiliki impian bahwa tulisan-tulisan yang ada dalam bulletin kami bisa dibaca oleh semua orang dan menjadi suatu kebutuhan”. “Dan bintang juga mempunyai cahaya sendiri. Bukan hanya sebagai suatua kebutuhan semata tapi semoga tulisan-tulisannya bisa ‘menyinari’ intelektual pembaca”. Imbuh salah seorang anggota lainnya.

Dalam buletin ini terdapat berbagai macam kolom. Seperti kolom ilmiah, sastra dan juga berita. Dikolom pertama ada Curhat yang diisi oleh salah satu anggota buletin BINTANG. Dalam curhatnya itu dia mengatakan bhawa pada mulanya dia merasa kesala mengikuti kegiatan pelatihan jurnalistik, karena acaranya molor. Tapi setelah acaranya berjalan, dia merasa senang sekali.

Dikolom kedua ada berita tentang pelaksanaan UTS. Yang memberitakan keluhan-keluhan dari para siswa/I karena ada beberapa mata pelajaran yang jarang diajarkan oleh guru bidangnya. Sehingga para siswa/I mengalami kesulitan dalam menjawab soal UTS. Dikolom yang lain juga ada berita tentang Baitul Hikmah yang konon katanya tidak mempunyai tempat yang memadai. Terakhir, ada kolom yang memuat berbagai macam karya satra.


Selanjutnya ada redaksi CORET (celoteh remaja terampil ), makna filosofis buletin coret adalah bahwa ketika seseorang hendak menulis atau pun menggambar, pasti bermula dari coret-coret dulu.

Celoteh remaja terampil artinya kumpulan karya–karya tulis remaja yang terampil. Redaksi ini di pelopori oleh saudara fahruroji, dan beranggotakan taufiq, fatullah, ro’yatul aini, hudana, madurip, anisa, senimah, solihin, suheerman, maman, dan siti awaliyah.

Dalam meliput berita, redaksi CORET langsung terjun ke sebuah perkampungan, yaitu di lingkungan pabean, redaksi CORET meliput tentang peringatan maulid nabi Muhammad di kampong tersebut, Yang kebetulan di laksanakan pada hari itu.

Dari hasil liputan redaksi CORET, dalam memperingati maulid nabi SAW kampung pabean menggunakan cara yang berbeda dengan biasanya, jika biasanya mengadakan dzikir dan membuat Panjang, maka kali ini hanya mengadakan tausiyah atau cerama agama saja, karna kondisi masyarakat pabean yang tidak siap, khususnya di bidang materil. Akan tetapi meskipun begitu tidak sedikitpun mengurangi makana dalam memperingatan tersebut, yaitu meneladani prilaku atau perbuatan rosululaoh SAW.

Sedangkan dalam kolom-kolom yang lain redaksi CORET memuat Cerpen, kumpulan puisi, dan karikatur hasil corat-coret buletin CORET.

Banyak sekali hal-hal yang menarik dari kegiatan ini, karena disamping kita mendapat materi jurnal, kita juga bisa melakukan perakperaktek.

edisi 5

CIPLUKAN ADAKAN PELATIHAN JURNALISTIK PELIPUTAN DAN PENULISAN BERITA

Minggu, 07 Maret 2010.
Redaksi CIPLUKAN telah melaksanakan kegiatan pelatihan jurnalistik yang bertemakan “Menggali dan Meningkatkan Potensi Jurnalistik: Peliputan dan Penulisan Berita”. Meskipun baru berumur satu bulan lebih tapi sudah mampu mengadakan kegiatan pelatihan tersebut.

Sulitnya mendapatkan sumber tulisan merupakan salah satu alasan yang melatar belakangi bulletin CIPLUKAN mengadakan kegiatan jurnalistik. Karena bulletin ini merupakan media siswa yang menitik beratkan siswa/i untuk menyampaikan tulisan-tulisan mereka. Hal ini disampaikan oleh bapak Ayatullah, S.Hum. Selaku penasehat redaksi CIPLUKAN ketika memberikan sambutan pada pembukaan acara.

Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari yang diisi dengan pemberian materi, simulasi dan refleksi. Pemateri pelatihan ini bekerjasama dengan Banten Raya Post. Pemberian materi kurang lebih 2 jam. Peserta cukup antusias menaggapi materi yang diberikan, bahkan dalam simulasi, perserta sudah mampu membuat buletin sendiri. “Ternyata banyak potensi ynag terpendalam dalam diri siswa/i. ujar pimpinan redaksi CIPLUKAN fahruroji.

peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan mendapatkan 1 eksemplar koran. Yang didalamnya sudah termuat berita tentang pelatihan jurnalistik. “ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi saya yang mengikuti kegiatan ini, Karena saya masuk koran”. Ucap Ferdi, salah seorang peserta pelatihan jurnalistik.

Acapkali Kepala Madrasah Aliyah AL-Khairiyah Karangtengah memberikan sambutan selalu menantang kepada seluruh siswa/i untuk berkarya dalam berbagai bidang. Dalam hal ini bidang tulis menulis. Semua itu merupakan motivasi bagi para siswa untuk selalu berfikir maju demi harumnya nama Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Karangtengah.

Lebih lanjut buletin CIPLUKAN merencanakan untuk menerbitkan buletinnya ke luar sekolah apabila ini sudah berjalan lancar disekolah dan sudah mapan dari segi tulisannya. “Semua itu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak terutama pihak sekolah yang membiayai semua ini dan juga dukungan para siswa/I sebagai distributor tulisan”.kata pimpinan redaksi CIPLUKAN. (CPUK Red.)

Edisi 5
08 Maret 2010

Bila Ia Ada Di Sini

Bial ia ada di
Jakarta dan sekolahku tak akan pernah kbanjiran karena ulah mereka yang tak cinta lingkungan
Padahal ia mengatakan
“Anaa Dhofatu minal Iman”

Bila ia ada di sini
Pergantian masehi
Takan pernah terjadi
Dengan hura-hura yang tak jelas dan tak berarti

Sejatinya,
Menorehkan yang terbaik
Dari yang jelek
Menorehkan yang paling terang
Dari yang gelap

Bila ia ada di sini
Manusia,
akan jauh lebih bijak
Sikapi moderenisasi tanpa salah arti

Sadarkah kita..??
Kita bak kehilangan mata untuk melihat, dan hati untuk merasa
Kala ia pergi, kita bak berjalan serupa pasukan perang
Yang di giring ke lembah kehancuran

Bila ia ada di sini
Negriku akan jauh lebih damai,
Manis, dan tersenyum indah
Yah…,engkaulah engkaulah sang suri tauladan
“MUHAMMAD”
Sang utusan Tuhan

—-Ika Mudrika

edisi 4
22 Februari 2010

Renungan Hati: DALAM MENGENANGMU “MUHAMMAD”

Ya rosul, bulan ini adalah bulan di mana engkau di lahirkan
Bulan ini ribuan umat muslim merayakan kelahiran seseorang yang membuat perubahan besar dalam sejarah peradaban umat manusia, ada yang dengan cara berdikir, memujimu sepanjang hari dll.

Ya rosul, engkau memang Pantas di puji, karena engkau memang suri tauladan yang baik, seorang pemimpin yang bijaksana

Aku ingin sekali memujimu dengan menuliskan berbait-bait puisi atau sya’ir-sya’ir yang indah untukmu, namun, aku tidak ahli dalam membuat sy’ir atau puisi. Hanya selawat dan selawat atasmu yang mampunku lakukan untuk mengenangmu.

Hatiku sedih, karna aku yang mengaku-ngaku umatmu ini tidak menjalankan syari’at-syari’at yang kau ajarkan. Tidak menjadi pemimpin yang bijaksana, atau pun berprilakumlembut sepertimu.

Aku hanya bisa berharap, semoga safaat darimu akan hadir kepadaku di ahirat kelak.

“AKU RINDU PADAMU”


—-Ferdian

Pertemuan Terakhir

Sang fajar telah tertidur
Burung-burung telah kembali
Hembusan angin malam yang halus
Nyanyian burung gagak diatas malam
Buatku takut dan bertanya
“Ada apa ini ?”
“Apa ynag akan terjadi ?”.
Hatiku resah dan gundah

27 Februari 2009, jum’at malam
Ketika itu kami masih bersenda gurau
Ketika itu kami shalat berjama’ah
Ketika itu ia lantunkan ayat suci
Ketika itu ia masih memlukku

Tepat pukul 21.00 ia tertidur
Ku bahagia melihat ia tertidur dengan tenang
Ku kira ia tidur ternyata itu buka tidur biasa
Itu sebuah pertanda ia telah pergi bersama sang pencipta

Ku coba bangunkan ia
Tapi tetap ia tertidur
Ku hanya meteskan air mata
Ku memanggilnya “mama, mama, mama”
Jangan tinggalkan kami

Adikku bertanya “kak, kemana mama. Ada apa dengan mama”
Mama telah pergi bersama sang pencipta

Kini tiada lagi kasih sayangnya
Tiada lagi tutur kata yang lembut
Tiada lagi lantunan ayat suci darinya
Tiada lagi senda guraunya

Kini ku jalanni hidup tanpa mama
Seyumku hanya senyum dusta
Sungguh hati ini amat luka
Menangis batin setiap saat
Ya Allah, ampuni dosa-dosa mama
Berikan cahya terang dialamnya
Tegarkan kami yang ditinggalkannya

—-Susilawati (Siswa Kelas XI A MA Al-Khairiyah Karangtengah)
edisi 4
22 Februari 2010